Unsur-unsur dalam Iklim Organisasi
Dalam mengukur iklim organisasi, Cribbin (1981: 65) mengembangkan instrumen yang berfokus kepada gaya-gaya manajemen. Survei yang dikembangkan teresbut meliputi faktor-faktor:
o Perilaku pemimpin, yaitu perilaku kepemimpinan kerja yang berkenaan dengan pola memimpin yang dipraktekkan oleh pemimpin terhadap bawahan.
o Arus komunikasi, yaitu merupakan arus komunikasi yang mengalir di dalam organisasi yang menopang pencapaian tujuan kegiatan.
o Praktek pengambilan keputusan, yaitu kemampuan pemimpin dalam mengambil keputusan yang tepat dan dapat diterima.
o Proses pengaruh interaksi, yaitu pengaruh saling interaksi dintara seluruh komponen yang ada di dalam organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dengan memperhatikan keberadaan dan kepentingan karyawan.
o Penentuan tujuan dan kontrol, yaitu ketentuan-ketentuan yang ada di organisasi perusahaan mengenai tujuan atau target produksi yang hendak dicapai dengan sistem pengawasan kerja.
Menrut Stonner, James, dkk (1986: 94-96) ada dua unsur dalam iklim organisasi yaitu:
a. Lingkungan kerja langsung, yang didalamnya termasuk masalah sistem imbalan organisasi.
Lingkungan kerja langsung meliputi sikap dan tindakan rekan sekerja dan atasan, serta ”iklim” atau ”rasa” dari tempat kerja. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa kelompok rekan sekerja dalam situasi kerja dapat mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi kerja dan prestasi kerja seseorang. Kebanyakan orang menginginkan persahabatan dan pengakuan dari rekan dan akan bertingkah laku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai dari kelompok rekan jika kelompok mempunyai pendekatan ”kami kawan mereka”, terhadap manajemen dan memanadang karyawan yang berprestasi tinggi sebagai ”perusak standart”, maka anggotanya tidak akan termotivasi untuk berprestasi buruk.
Prestasi dan motivasi karyawan dipengaruhi langsung oleh Supervisor (atasan) dengan contoh dan petunjuk serta lewat penghargaan dan hukuman yang mereka berikan, dari pujian, kenaikan gaji, promosi sampai kritik, penurunan pangkat, dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Dengan ini para manajer perusahaan dalam kaitan ini mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengendalikan lingkungan kerja langsung dan harus manyadari perlunya menyediakan lingkungan yang sesuai untuk para karyawan selain tugas-tugas mereka yang lain.
b. Tindakan serta ”gaya” organisasi
Yang termasuk dalam unsur tindakan serta ”gaya” organisasi secar keseluruhan antara lain kebijakan dan tindakan organisasi. Kebijakan personalia keseluruhan dari organisasi, metodenya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan tertentu, serta iklim organisasi semuanya terwujud dalam tindakan-tindakan organisasi dan memotivasi para karyawan. Sedangkan kebijakan personalia, seperti gaji dan tunjangan karyawan (cuti, pensiun, dan lain-lain), umumnya mempunyai pengaruh yang kecil saja terhadap prestasi individu.
Sistem imbalan (reward system) organisasi menuntut tindakan-tindakan yang secara umum mempunyai pengaruh paling besar terhadap motivasi dan prestasi kerja karyawan. Kenaikan gaji, bonus, dan promosi dapat merupakan pemotivasi yang kuat terhadap prestasi seseorang, asalkan ini diatur secara efektif. Penghargaan atau kompensasi harus menunjukkan dalam pikiran karyawan, usaha tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan prestasi, imbalan harus secara langsung dikaitkan dengan prestasi yang membaik sehingga menjadi jelas mengapa imbalan dinerikan dan ini harus pula dipandang adil oleh orang lain dalam kelompok kerja sehingga mereka tidak merasa tersinggung dan membalas dendam dengan menurunkan tingkat prestasi mereka sendiri.