Teori Pembentukan Kelompok
Manusia adalah makluk individu sekaligus mahluk sosial. Dalam studi perilaku organisasi kelompok merupakan salah satu analisis yang lain : individu dan organisasi. Pemahaman perilaku kelompok akan membantu manajer untuk dapat bermanfaat secara efektif bagi pencapaian organisasi.
Kelompok (group) didefinisikan sebagai kumpulan dua atau lebih orang yang berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa sehingga perilaku dan atau kinerja (performance) dari seseorang dipengaruhi oleh perilaku/kinerja anggota yang lain (Shaw, 1976)
Dasar daya tarik antar orang :
¨ Kesempatan untuk berinteraksi (physical distance, arhitecture and psychological distance)
¨ Status (pekerjaan, perkawinan, jabatan, sosek)
¨ Kesamaan latar belakang (usia, jenis kelamin, agama, ras, kebangsaan, status sosial ekonomi)
Teori Pembentukan Kelompok :
¨ Teori kedekatan (propinquity) – menjelaskan tentang adanya situasi diantara orang-orang tertentu. Arti teori kedekatan ini adalah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain karena kedekatan ruang dan daerah (spatial and geographical proximity)
¨ Teori George Homans – Semakin banyak aktivitas dilakukan seseorang dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi semakin kuat tumbuhnya sentimen; semakin banyak interaksi semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentimen pada orang lain; semakin banyak aktivitas dan sentimen ditularkan semakin banyak interaksi.
¨ Teori keseimbangan (a balance theory of goup formation) seseorang tertarik pada yang lain karena kesamaan sikap (nilai sikap yang sama : agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, otoritas)
¨ Teori alasan praktis (Practicalities of group formation) – alasan ekonomi, keamanan, alasan sosial.
Sedangkan fase pembentukan kelompok pada dasarnya merupakan suatu rangkaian proses yang dinamis terdiri dari, (Nimran, 1999:23) Forming (pembentukan), Storming (merebut hati, Norming (pengaturan norma), Performing (melaksanakan), Adjourning (pengakhiran).
Alasan Perlunya Kelompok :
- Rasa aman (keamanan); dengan kelompok mengurangi rasa tidak aman karena berdiri sendiri. Contoh : Serikat Pekerja, dan lain-lain
- Status dan harga diri; ada perasaan peningkatan status dan harga diri karena mengikuti kelompok. Contoh : menjadi anggota klub ekslusif.
- Interaksi dan Afiliasi; menikmati interaksi teratur dengan orang lain dan mendapatkan kepuasan dari interaksi tersebut. Contoh: istri orang kaya yang tetap mau menjadi pegawai negeri atau pegawai swasta.
- Kekuatan : dengan kelompok perjalanan/perjuangan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan berjuang sendirian.
- Pencapaian Tujuan : dengan kelompok tujuan lebih mudah dicapai daripada seorang diri.
- Keuntungan bersama: dengan berkelompok, maka orang-orang yang terlibat mendapatkan keuntungan bersama (mutual benefits). Contoh : koperasi, persekutuan dagang.
- Kedekatan Fisik: orang berkelompok karena kedekatan jarak (phisycal proximity). Contoh : RT, RW, dan lain-lain.
Bentuk Kelompok :
¨ Kelompok primer
¨ Kelompok formal dan informal
¨ Kelompok terbuka dan tertutup
¨ Kelompok referensi
¨ Panitia (segi + panitia adalah pertimbangan bisa lebih luas, mengurangi konflik dan meningkatkan koordinasi, saran memotivasi permasalahan kelompok; segi – panitia adalah menghamburkan waktu, biaya sering digunakan alat berlingdung dari pertanggungjawaban seseorang, keputusan sering merupakan kompromi yang acap didominasi seseorang/kelompok kecil)
Beberapa masalah yang sering terjadi dalam dinamika kelompok (Nimran, 1999 : 24-25): Kepemimpinan, Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, komunikasi, Konflik.