Perilaku Antar Kelompok dan Manajemen Konflik
Didalam suatu organisasi tidaklah dapat dihindari adanya konflik yang diakibatkan adanya interaksi antar individu dan kelompok. Pada dasarnya suatu konflik seyogyanya bukanlah untuk dihindari melainkan berusaha dieliminir maupun dikelola dengan baik. Suatu konflik yang terjadi antar kelompok dalam suatu organisasi dapat menjadi suatu konflik yang bersifat disfungsional (kearah negatif) maupun fungsional (kearah positif), suatu konflik fungsional dapat diarahkan untuk menjadi gerak positif kearah tujuan organisasi sehingga kelangsungan hidup organisasi dapat terjaga.
Beberapa masalah penting dalam manajemen :
a. Konflik antar kelompok tidak dapat dielakkan dalam organisasi. Konflik ini bisa bersifat positif atau negatif bergantung pengaruhnya terhadap organisasi.
b. Konflik yang fungsional (bermanfaat) menggambarkan suatu konfrontasi antar kelompok yang mempertinggi dan memperbanyak (menguntungkan) hasil karya suatu organisasi
c. Konflik yang disfungsional/mengganggu timbul dari suatu konfrontasi/ interaksi antara kelompok-kelompok yang merintangi tujuan organisasi
d. Walaupun kebanyakan manajer berusaha menyingkirkan konflik namun ada bukti yang menunjukkan bahwa bagi kebanyakan organisasi tingkat konflik yang optimal dapat mempunyai pengaruh yang positif bagi hasil karya organisasi
e. Konflik antar kelompok timbul dari ketergantungan, perbedaan tujuan, perbedaan persepsi, dan meningkatnya permintaan akan spesialis.
f. Konflik disfungsional menimbulkan perubahan didalam dan antara kelompok yang terlibat. Didalam kelompok mungkin terdapat kenaikan kesatupaduan, bertambahnya kepemimpinan autokratis, pemusatan perhatian pada tugas, dan kenaikan pada kesetiaan, perubahan yang terjadi antara kelompok meliputi: persepsi yang menyimpang, stereotipe yang negatif dan menurunnya komunikasi.
g. Salah satu tugas yang sukar dihadapi oleh manajer adalah mendiagnosis dan memanajemeni konflik antar kelompok
Beberapa teknik yang berguna untuk memecahkan konflik antar kelompok meliputi :
- Pemecahan persoalan
- Tujuan tingkat tinggi
- Perluasan sumber
- Penghindaran konflik
- Pelicinan konflik kompromi
- Wewenang dan perubahan manusianya atau
- Struktur organisasi
Masing-masing metode tersebut tergantung pada situasi dan kondisi tertentu (yang dihadapi)
h. Teknik memanajemeni konflik terdapat juga bagi situasi dimana manajer mendiagnosis setiap kondisi konflik meliputi penggunaan saluran komunikasi, pengangkatan atau pemindahan tenaga dari luar dan merubah struktur organisasi meliputi 2 hal yaitu pemecahan dan stimulasi.
Didalam suatu kelompok tertentu, tentu saja boleh jadi seseorang akan bias mendapat lebih dari satu manfaat yang dapat diperoleh. Memahami alasan-alasannya berkelompok, perlu bagi manajer. Sebab dengan pemahaman tersebut, maka perilaku kelompok sekaligus dapat dikendalikan untuk tujuan-tujuan yang produktif.
Suatu kelompok terdiri dari atas kumpulan individu. Dengan demikian pemahaman atas perilaku individu dan kelompok atau perilaku organisasi harus dikelola dengan baik, betapapun tingginya kompleksitas yang ada padanya. Sebab pada akhirnya karya atau tujuan organisasi itu tercapai melalui manusia baik secara individu ataupun kolektif, baik oleh dirinya sendiri maupun dengan bantuan teknologi. Oleh karena pengelolaan perilaku organisasi memiliki peran penting karena ada beberapa hal yang berkaitan dengan perilaku organisasi itu sendiri.