Argumen yang menentang:
Teks ibrani adalah jamak, "ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup (kehidupan) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Paulus mencatat bahwa manusia memiliki roh dan jiwa, yang berdiam dalam tubuh jasmani (1 Tes 5:23)
Ibrani 4 :12 berbicara tentang pemisahan jiwa dari roh. Bila keduanya ditulis sama, maka tentu tidak dapat dibagi.
Istilah 'roh' atau 'jiwa' dapat digunakan, untuk ‘kehidupan’ hewan’ atau ‘animasi’ tetapi tidak pernah dalam pengertian unik dimana roh atau jiwa manusia digunakan. Roh manusia trus berbeda dalam eksistensi jasmani tidak seperti hewan dan roh manusia adalah terkait dengan roh Allah (Matius 17: 3, Kis Pra rasul 7 : 59, Galatia 6 : 8, 1 Tes 5 : 23, Bandingkan Wahyu 16: 3)
Roh, jiwa dan tubuh dinyatakan sebagai yang membentuk pribadi yang utuh (Markus 12 : 30; 1 Kor 2 : 14; 3:4, 1 Tes 5 : 23)
Ini adalah roh manusia yang terkait dengan realitas spritual. Jiwa adalah dimensi manusia yang berkaitan dengan kondisi mental, intelektualitas manusia dan sensibilitas, dan bagian dari alasan dan pikiran. Tubuh adalah bagian manusia yang kontak atau berhubungan dengan keadaan jasmani. Ibrani 4 : 12 secara harafiah berbicara tentang pemisahan jiwa dari roh (1 Tes 5 : 23; bandingkan Yoh 3 : 7; Roma 2: 28-29, 1 Kor 2 : 14; 14:14)
Tidak dikatakan bahwa mansia menjadi roh dan jiwa. Dan lebih lanjut "menjadi hidup" adalah rasa yang sama yang digunakan untuk hewan dan diterjemahkan ke dalam makluk hidup" (Kejedian 1 : 21-24)
Paulus menekankan manusia yang utuh, bukan berusaha membedakan bagian-bagian ini. Ibrani 4 : 12 tidak berbicara tentang perhisah jiwa dari roh, tetapi pemisah yang mengarah pada perluasan makna. Pedang Firman Tuhan untuk memisahkan jiwa dan roh. Jiwa dan roh dibiarkan terbuka.
Pneuma (roh) dan psyche (jiwa) digunakan secara bergantian dalam Kitab Perjanjian Baru. Keduanya menunjuk pada satu prinsip hidup.
