Arti "Asal-usul"
Ketika berbicara tentang asal-usul manusia, kita tidak hanya sekadar membahas awal kehidupannya. Karena "awal kehidupan" sekadar merujuk pada kenyataan ketika manusia mulai ada. Teologi tidak harus sekadar bertanya bagaimana manusia hadir di atas muka bumi ini, tetapi mengapa atau maksud apa terdapat di balik kehadiran mereka. Gambar Alkitab tentang.asal-usul manusia adalah bahwa Allah yang mahabijaksana, mahakuasa dan baik telah menciptakan umat manusia agar manusia mengasihi dan melayani Dia, serta menikmati hubungan yang akrab dengan-Nya.
Status Adam dan Hawa
Kitab Kejadian memiliki dua kisah tentang penciptaan manusia oleh Allah. Yang pertama, dalam 1:26-27, (1) keputusan Allah untuk menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dan (2) tindakan Allah dalam melaksanakan keputusan ini. Sama sekali tidak disebutkan tentang bahan maupun cara yang dipakai oleh Allah. Bahwa manusia harus berkembang biak (ay. 28) serta menguasai bumi.
Kisah yang kedua, Kejadian 2:7, ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. “Rupanya di sini tekanannya adalah pada cara yang digunakan Allah untuk menciptakan manusia. Manusia pada mulanya diciptakan sempurna serta tak bercacat dan baru kemudian jatuh ke dalam dosa
Persoalan sesungguhnya dengan pandangan gereja terletak pada keyakinan bahwa kisah Adam dan Hawa terjadi pada tingkat sejarah empiris. Bila dipandang demikian, maka kisah Alkitab bertentangan dengan penjelasan ilmiah tentang awal manusia. Ini berarti bahwa orang yang menganut pandangan ilmiah tidak dapat menerima apa yang terdapat dalam kisah Kristen atau alkitabiah.
Kisah Adam dan Hawa sebaiknya jangan dianggap sebagai kisah sejarah yang aktual dalam kehidupan dua orang yang nyata. Bahwa Adam memperoleh sebuah nama tidak terlalu berarti karena Adam sebenarnya berarti "manusia." Apa yang tercatat dalam Kitab Kejadian sebagai dialami oleh Adam dan Hawa, sebenarnya juga berlaku bagi masing-masing kita dewasa ini.
Paulus menerangkan bahwa.semua orang itu mati karena dosa memasuki dunia ini lewat satu orang. Kematian adalah manifestasi penghukuman yang terjadi sebagai akibat dosa satu orang. Jelas bahwa sangat sulit menyimpulkan hal lain selain percaya bahwa Paulus menganggap Adam adalah tokoh khusus yang berbuat dosa yang penting bagi umat manusia yang lain.
Jelas sekali bahwa Paulus percaya kalau Adam dan dosanya itu adalah suatu fakta sejarah sebagaimana ia yakini pula pada satu manusia Yesus Kristus itu dan kematiannya yang mendatangkan kedamaian. Dalam I Korintus 15 pendapat Paulus ini bahkan menjadi lebih jelas Iagi. Di sini Paulus mengatakan bahwa kematian itu diakibatkan oleh satu ,orang (ay. 21).
Berbagai Pandangan Tentang Permulaan Manusia
Apabila kita berpendapat bahwa Allah mengawali kehadiran umat manusia dengan dua orang tokoh, Adam dan Hawa bahwa semua orang merupakan keturunan dari pasangan pertama tersebut. karena Allah bersifat transenden dan imanen sekaligus, maka kedua pandangan tersebut harus dipertahankan, maksudnya, sejauh hal itu diajarkan dalam Alkitab.
Evolusi Alamiah
Salah satu pandangan tersebut dikenal dengan nama evolusi alamiah. Pandangan ini berusaha untuk menjelaskan kehadiran manusia dan kehidupan lain di atas muka bumi ini tanpa memberikan penjelasan yang adikodrati. Oknum ilahi sama sekali tidak terlibat, baik pada awal maupun selama proses penciptaan. Manusia ini merupakan organisme yang amat sangat kompleks serta memiliki kemampuan-kemampuan yang mengungguli jenis-jenis kehidupan lainnya. Manusia adalah jenis yang paling kuat yang dapat bertahan, maka hiduplah dia.
Kreasionisme Berdasarkan Titah
Pandangan yang dinamakan kreasionisme. Perhatikan dua ciri khas dari pandangan ini. Yang pertama adalah singkatnya waktu yang terlibat, sehingga dengan demikian terlalu lama. Allah telah menghasilkan dunia beserta segala isinya, bukan dengan memakai sarana yang tidak langsung atau mekanisme biologist tetapi dengan tindakan yang langsung. Dalam setiap kasus, atau setiap tahap. Allah tidak memakai bahan yang sudah ada sebelumnya.
Evolusi Deistis
Sekalipun istilah ini jarang didengar, evolusi deistis mungkin menipakan istilah yang paling baik untuk merujuk kepada satu bentuk yang umumnya disebut evolusi teistis. Allah adalah pencipta segala sesuatu, tetapi hanya bentuk kehidupan yang mula-mula itu yang secara langsung diciptakali oleh-Nya.
Secara khusus, kedua kisah dalam Kitab Kejadian mengenai asal-usul manusia menunjukkan bahwa Allah secara pasti dzn nyata menghendaki selta bertindak untuk menjadikan manusia. Lagipula, evolusi deistis ini juga bertolak belakang dengan doktrin Alkitab tentang pemeliharaan dari Allah.
Evolust Teistis
Evolusi teistis memiliki banyak kesamaan dengan evolusi deistis, namun menjangkau lebih jauh mengenai keterlibatan Allah di dalam dan dengan ciptaan-Nya ini. Allah memulai proses ini dengan menciptakan organisme hidup yang pertama. Jadi, sekalipun sifat rohaniah manusia Adam secara khusus diciptakan o1-eh Allah, sifatjasmaniah manusia merupakan hasil proses evolusi.
Kreasionisme Proffresif
Kreasionisme Progresif memandang karya penciptaan Allah sebagai kombinasi dari serangkaian tindakan penciptaan yang baru lagi dan suatu cara kerja yang imanen atau progresif. Alkitab memberitahukan bahwa Allah menjadikan manusia dari "debu" tanah. Debu tanah ini tidak perlu benar-benar menjadi tanah yang sesungguhnya. Mungkin itu suatu gambaran elementer yang dimengerti oleh para pembaca yang mula-mula. Namun ia melampaui pandangan itu dengan mendesak bahwa tindakan ciptaan yang khusus itu meliputi seluruh watak manusia, baik fisik maupun rohani.
Persoalan yang kedua bagi penganut evolusi teistis adalah ungkapan "Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej. 2:7). Pandangan evolusi teistis kurang dapat diterima dibandingkan dengan pandangan krjeasionisme progresif. Sekalipun kreasionisme progresif tidak bebas sama sekali darinya.
Usia Manusia
Satu masalah lagi yang masih perlu dibahas adalah usia manusia. Kapankah manusia, khususnya manusia sebagaimana ia digambarkan dalam Alkitab, muncul pertama kali di muka bumi ini?
Empat Pandangan Konseruatif
1. Masalah ini tidak penting. Kita tidak dapat menentukan usia manusia.
2. Membuat alat atau perkakas adalah ciri khas manusia. Kemampuan untuk memikirkan, Bila hal ini merupakan kriteria, maka tanggal asal-usul manusia dapat ditetapkan lebih awal, yaitu 500.000 - 2.000.000 tahun yang lalu.
3. Upacara penguburan orang mati menapakan ciri-ciri khas manusia yang mernbedakan dia dari makhluk yang lain.
4. Manusia dapat dibedakan dengan adanya serta pemakaian simbolisme yang kompleks, atau secara khusus.
Masalah Unsur-unsur Neolitik dalam Kejadian 4
Jika kita menerima pandangan bahwa bahasalah yang membuat manusia berbeda dengan makhluk hidup yang lain.
1. Teori pra-Adam yang mengatakan bahwa Adam merupakan manusia pertama dalam arti kata Alkitab, tetapi bukan manusia pertama dalam arti antropologis.
2. Kain dan Habel bukan keturunan Adam yang langsung. Mereka mungkin berjarak beberapa generasi dari Adam.
3. Dalam kisah penciptaan (misalnya Kej. 1:26; 2:7) kata Ibrani merujuk kepada manusia pertama, yang tidak diketahui namanya.
4. Mungkin saja Kain dan Habel sebenarnya bukan pengusaha tanaman dan hewan, tetapi dalam bahasa Musa.
5. Pengolahan tanaman dan hewan mungkin saja lebihjauh ke depan dari pada periode Neolitik. Jadi, Adam dan keturunannya mungkin sudah mempraktikkan pertanian dan petemakan sejak 30.000 tahun yang lalu
Hubungan di Antara Doktrin Dosa dengan Doktrindoktrin Lainnya
Doktrin tentang dosa sangat penting dan juga sangat dipersoalkan. Doktrin ini penting karena mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh banyak bidang doktrin lainnya. Allah itu oknum yang paling luhur, murni, dan banyak persyaratannya, yang mengharapkan manusia menjadi seperti Dia. Doktrin keselamatan kita juga sangat dipengaruhi oleh pengertian kita tentang doktrin dosa.