a

Pengertian Wisatawan

Pengertian Wisatawan
Meskipun ada variasi batasan mengenai wisatawan, ada beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati didalam pemberian batasan mengenai wisatawan (khususnya Pariwisata lnternasional), yaitu sebagai berikut:
  1. Traveler, merupakan orang yang melakukan perjalanan.
  2. Visitor, merupakan orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya. Kurangnya dari 12 bulan, dan  tujuan perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau kehidupan di tempat tujuan.
  3. Tourist, merupakan bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam (24 jam) di daerah yang dikunjunginya.
Batasan diatas masih ada kelemahannya yaitu tidak mengandung batasan gerak, waktu maupun sifat kegiatan yang jelas. Tapi kelebihan batasan diatas berlaku untuk wisatawan mancanegara.
Dalam membuat batasan wisatawan banyak pendapat yang bervariasi dari pada ahli maupun organisasi kepariwisatawan. United National Conference on Travel and toursm di Roma (1963) dalam buku Sosiologi Pariwisata (2005) memberikan batasan yang lebih umum, tetapi dengan menggunakan istilah 'visitor' (pengunjung), yaitu: setiap orang yang mengunjungi negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya, untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk mencari pekerjaan atau kehidupan dari negara yang dikunjungi”.
Untuk wisatawan internasional (International Union of Official Travel Organization) IUOTO telah mengambil prakarsa menyusun batasan yang seragam "wisatawan" (tourst) dengan "pelancong" (excursionist) dengan batasan sebagai berikut:
  1. Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal sekurang­kurangnya 24 jam di negara yang dikunjungi dan maksud tujuan perjalanannya dapat digolongkan sebagai berikut:
1)      Pesiar (Leisure) yaitu untuk keperluan rekreasi liburan, kesehatan, keagamaan dan olah raga.
2)      Hubungan dagang, sanak saudara, konferensi-konferensi dan misi.
  1. Pelancong (Excursionist) ialah pengunjung sementara yang tinggal di negara yang dikunjungi kurang dari 24 jam (termasuk pelancong) dalam perjalanan kapal spesiar.
Dengan adanya keseragaman pembatasan dari IUOTO itu bukan berarti tidak ada persoalan-persoalan lagi, sebab masih banyak lagi negara yang mempunyai batasan sendiri mengenai apa yang dimaksut wisatawan.
Dasar dari pada kecenderungan itu kiranya merupakan pandangan saja dimana motivasi yang mendorong untuk melakukan pekerjaan akan menimbulkan permintaan-permintaan yang sama mengenai prasarana, sarana-sarana perjalanan dan perhubungan, sarana akomodasi jasa jasa serta fasilitas lainnya sehingga permintaan akan barang jasa ini akan meningkat.
Di negara-negara berkembang akan terjadi perluasan ruang lingkup kepentingan, sedangkan di negara yang sudah berkembang selain luasnya ruang lingkup kepentingan yang sudah ada, ditunjang pula dengan kenaikan pendapatan, waktu luang yang bertumbuh, peningkatan pendidikan, pengetahuan, kecerdasan masyarakat sebagai akibat perkembangan tersebut, maka motivasi untuk mengadakan perjalanan akan lebih kuat. Demikian juga kemajuan-kemajuan teknologi memudahkan dipenuhinya harsat atau kegiatan untuk mengadakan perjalanan.
Sesuai dengan keadaannya maka kegiatan orang untuk melakukan perjalanan bermula dari:
  1. Perasaan atau kegiatan untuk mengetahui tentang adat istiadat dan kebiasaan lainya, sehingga manusia berkeinginan untuk mengadakan perjalanan.
  2. Dorongan dari faktor keagamaan dapat membuat orang melakukan perjalanan ke tempat-tempat ibadah dan lain yang dianggap sebagai tempat suci.
  3. Dorongan kebutuhan keluarga.
Sejalan dengan meluasnya keinginan manusia untuk melakukan perjalanan dan ditambah dengan kemajuan teknologi dibidang perhubungan sehingga faktor jarak dan waktu tidak lagi merupakan masalah, maka dalam perkembangan selanjutnya keinginan untuk melakukan perjalanan tidak hanya terbatas kepada dambaan ingin tahu, dorongan keagamaan serta untuk urusan perdagangan saja melainkan telah berubah kepada dorongan untuk kesghatan, politik, kepentingan, pendidikan atau study dan lainnya.
Selanjutnya perkembangan zaman ditandai dengan munculnya pelancong atau wisatawan, yalrni keinginan orang untuk memperluas pengetahuan mengenai flora dan fauna peninggalan zaman kuno, monumen-monumen yang mempunyai kreasi seni yang tinggi dari seorang seniman terkenal dan sebagainya.
Dalam perkembangan selanjutnya bahwa berwisata tidak hanya menonjol dari golongan dan masyarakat sudah mampu untuk melakukan perjalanan wisata. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor-faktor seperti:
  1. Adanya pembatasan jam kerja, waktu istirahat mingguan, serta liburan tahunan bagi yang bekerja pada suatu perusahaan dan biayanya biasanya ditanggung oleh perusahaan tersebut bila pegawainya mengadakan perjalanan wisata.
  2. Pendapatan meningkat.
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.