a
Tampilkan postingan dengan label Pengertian. Tampilkan semua postingan
Service Orientation Architecture (SOA)

Service Orientation Architecture (SOA)

Service Orientation Architecture (SOA) menurut Open Group adalah sebuah model arsitektur yang mendukung service orientation (John Erickson, Keng Siau, 2008). Definisi tersebut terfokus pada model arsitektur, service orientation, service serta fitur fitur yang menonjol pada SOA. Organization for Advancement of Structured Information Standards (OASIS) mendefinisikan SOA sebagai paradigma yang digunakan untuk mengatur dan memanfaatkan kemampuan terdistribusi yang mungkin berada di bawah kendali kepemilikan suatu domain yang berbeda (John Erickson, Keng Siau, 2008). Definisi OASIS disebut sebagai reference model yang selanjutnya diperluas dan diformalkan.

SOA didefinisikan oleh World Wide Web Consortium (W3C) sebagai suatu bentuk arsitektur sistem terdistribusi yang pada umumnya ditandai dengan logical view, message orientation, description orientation, granularity dan platform neutrality (John Erickson, Keng Siau, 2008). XML.com pada tahun  2007  mendefinisikan  SOA  sebagai  sebuah  gaya  arsitektur  yang memiliki tujuan untuk mencapai loosely couple antara agen perangkat lunak yang berinteraksi (John Erickson, Keng Siau, 2008). Service adalah satuan kerja yang dilakukan oleh penyedia service untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan kepada consumer service. Empat karakteristik yang dimiliki oleh

SOA berdasarkan Raghu Kodali antara lain :

a.   Antarmuka yang disusun dengan XML yang menggunakan WSDL

b.   Skema  XML  yang  disebut  dengan  XSD  yang  harus  digunakan  untuk mengolah pesan
c.   Registry  UDDI  berdasarkan  pada  penyimpanan  daftar  service  yang disediakan
d.   setiap  service  harus  mempertahankan  tingkat  kualitas  yang  ditetapkan untuk melalui persyaratan keamanan QoS.
IBM mengusulkan bahwa SOA menggambarkan gaya arsitektur yang memperlakukan komponen perangkat lunak sebagai service set (UNL IBM system in Global Innovation Hub, 2007). Definisi tersebut ditegaskan sebagai kebutuhan bisnis yang harus mengendalikan definisi dari service dan nilai tujuan harus terfokus dengan reusability dan fleksibilitas service yang telah didefinisikan (John Erickson, Keng Siau, 2008).
Pengertian dan Penjelasan Produktivitas

Pengertian dan Penjelasan Produktivitas

Produktivitas adalah rasio dari keluaran suatu organisasi (barang dan jasa) terhadap masukannya (manusia, modal, material, dan energi) (Werther et al, 1986). Produktivitas meningkat bersamaan dengan ditemukannya cara-cara baru oleh suatu organisasi untuk menggunakan sumber daya yang lebih sedikit untuk memproduksi keluarannya. Dalam lingkungan bisnis, meningkatkan produktivitas adalah penting untuk kesuksesan jangka panjang. Melalui peningkatan produktivitas, perusahaan dapat mengurangi biaya, menghemat sumber daya yang langka, dan meningkatkan profit. Pada gilirannya, peningkatan profit membuat organisasi bisa memberikan manfaat dan kondisi kerja yang lebih baik. Hasilnya bisa berupa kualitas kehidupan kerja yang lebih tinggi bagi para pekerja, yang lebih cenderung termotivasi kearah peningkatan yang lebih jauh dalam produktivitas.

Produktifitas adalah ukuran seberapa baik sebuah negara, industri, atau unit bisnis dalam menggunakan sumber daya (atau faktor produksi) yang dimilikinya.
Pr oductivity = Output
                                   Input

Perbandingan produktivitas sebuah perusahaan dapat dilakukan dalam dua cara:

    Membandingkan    dirinya     sendiri    dengan    perusahaan/operasi     lain    dalam industrinya
    Membandingkan dirinya dengan data industri (jika tersedia)

Pendekatan pengukuran produktivitas yang lain adalah dengan mengukurnya terhadap waktu dalam sebuah operasi yang sama.

Walaupun umumnya tujuan produktivitas diukur dengan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan per input, terkadang produktivitas mengacu pada penurunan cost yang diharapkan. Objektif ini dapat berupa penurunan produk defektif, komplain pelanggan (yang dapat berujung pada tuntutan hukum), atau jam lembur.

Fokus strategi produktivitas:

    Cost reduction Æ Meningkatkan/memperbaiki stuktur pembiayaan

    Efisiensi Æ Meningkatkan asset utilization

Definisi lain mengatakan bahwa produktivitas pada kebanyakan organisasi merupakan suatu fungsi pengaturan paling sedikit tiga variabel, yaitu teknologi, modal, dan sumber daya manusia. Banyak organisasi memiliki kesempatan dalam pengembangan teknologi dan investasi modal. Banyak dari perusahaan tersebut gagal dalam  meningkatkan  produktivitas  oleh  karena  gagal  memperoleh  keuntungan optimal dari kemampuan karyawannya (Laudon and Laudon, 1996).

Peningkatan kinerja baik dari investasi modal atau teknologi dapat diukur dengan mendasarkan pada laba dan biaya, yang diukur dengan keluaran dibagi masukan. Pengaruh individu karyawan dalam produktivitas pada kebanyakan tugas sulit  untuk  diukur  seperti  diatas.  Pengaruh  dari  sumber  daya  manusia  dalam organisasi terhadap produktivitas bagaimanapun dapat diukur dengan mendasarkan pada apa yang dilakukan individu pada pekerjaannya. Apa yang dilakukan individu dapat dinilai dengan pengukuran berdasarkan kehadiran, kecelakaan kerja, keluar- masuk kerja, dan keluhan-keluhan. Disamping itu dapat pula diukur secara langsung dengan mendasarkan pada pengamatan manajer, kerabat kerja, bawahan, dan pelanggan sebagai frekuensi yang telah dilakukan pekerja terhadap pekerjaannya yang menyangkut kesuksesan pekerjaannya.

Untuk mengukur produktivitas kerja dapat menggunakan dua pendekatan berikut:
a.   Skala Sifat

Pendekatan yang sering digunakan untuk mengukur produktivitas pekerja adalah menggunakan sifat sebagai acuannya, seperti kesetiaan, kepercayaan, ketegasan, dan pengaturan diri sendiri. Keuntungan dari pendekatan ini adalah dapat digunakan untuk mengukur pada skala yang sama dari tingkatan CEO (Chief Executive Officer) sampai ke posisi entry level sekalipun dan dapat dengan mudah diterapkan secara cepat, karena tidak adanya pertimbangan waktu atau imajinasi untuk bertukar pikiran.

b.   Biaya-biaya yang Berkaitan dengan Hasil

Pendekatan kedua ini menitikberatkan pada tingkatan manajer senior, para pemegang saham, dan pelanggan, karena pertimbangan mereka terhadap kesejahteraan perusahaan. Mereka mempertimbangkan dan mengukur secara kuantitatif atau produktivitas dari hasil, seperti laba, biaya, dan tingkat pengembalian investasi, yang kebanyakan merupakan tanggung jawab dari manajer.
Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen Produksi dan Operasi

Sebelum membahas mengenai pengertian manajemen produksi dan operasi, terlebih dahulu perlu diketahui bahwa manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian ”manajemen”, ”produksi” dan ”operasi”, dimana masing-masing pengertian tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Adapun pengertian manajemen menurut Sofjan Assauri adalah sebagai berikut: 

”Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain..” (Assauri, 1993, pp 16). 

Sedangkan pengertian manajemen menurut James A. F. Stoner adalah sebagai berikut: 

”Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals.” (Stoner, 1992, pp 7). 

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 

Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya perusahaan yang tersedia. 

Menurut Sofjan Assauri, definisi produksi dan operasi adalah sebagai berikut: 

”Produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa.” (Assauri, 1993, pp 16). 

Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan untuk menambah kegunaan dari suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi. 

Selanjutnya, pengertian manajemen produksi menurut Agus Ahyari adalah sebagai berikut: 

”Manajemen produksi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian serta pengawasan dari produksi dan proses produksi.” (Ahyari, 1992, pp 45). 

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa dengan proses yang terkoordinasi dan teratur yang sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen. 

Dalam manajemen produksi perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan baik mengenai kualitas, kuantitas dan waktu yang direncanakan dengan biaya yang dikeluarkan seminimum mungkin serta dapat melayani kepuasan konsumen.
Istilah Pengertian Persediaan

Istilah Pengertian Persediaan

Pengertian persediaan
Secara umum istilah persediaan digunakan untuk menyatakan barang-barang yang dimiliki untuk di jual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang kan dijual dalam kegiatan normal perusahaan.untuk memperjelas pengertian persediaan,maka dibawah ini diberikan beberapa definisi persediaan dan pengertian Sistem Informasi adalah:


Menurut Bambang Subroto, dalam buku Akuntansi Keuangan Intermediate, yogyakarta,1991.”Persediaan Meliputi barang-barang nyata yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali melalui proses produksi atau secara langsung dalam periode siklus operasi normal perusahaan.”


Sedangkan pengertian menurut Munandar dalam buku pokok-pokok Intermediate Accounting adalah:”yang dimaksudkan dengan inventory adalah persediaan barang-barang menjadi obyek usaha pokok perusahaan.”


Menurut Jerry Fith Gerald dalam website Sistem Informasi “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”


Menurut Robert A. Leitch dalam buku Sistem Informasi Manajemen “ sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
SIG dan Komponen SIG (Sistem Informasi Geografis)

SIG dan Komponen SIG (Sistem Informasi Geografis)

PENGERTIAN SIG
- SIG merupakan sistem berbasis komputer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan) berupa informasi yang mempunyai hubungan geometrik dalam arti bahwa informasi tersebut dapat diukur, dihitung, dan disajikan dalam sistem koordinat rujukan/bidang hitung yang baku, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut).

Dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database

- GIS merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.


Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah


Komponen SIG

Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi ke dalam lima komponen utama, yaitu:
1. Perangkat keras (Hardware)

2. Perangkat lunak (Software)

3. Pemakai (User)

4. Data

5. Metode

Data spasial contoh : peta

- Data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.

Format data spasial dapat berupavector (polygon, line, points) maupun raster.

Data non-spasial

- Disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial.

- Data non-spasial adalah data yang merepresentasikan aspek deskripsi dari fenomena yang dimodelkan yang mencakup items dan properti, sehingga informasi yang disampaikan akan semakin beragam. Contoh data non-spasial adalah: Nama Kabupaten, Jumlah penduduk, Jumlah penduduk laki-laki, Jumlah penduduk perempuan, Nama bupati, Alamat kantor pemerintahan, Alamat web site, Nama gunung.
Pengertian Umum Overclock

Pengertian Umum Overclock

Pengertian Umum Overclock
Overclock terdiri dari 2 kata yaitu Over & Clock. Secara bahasa tentunya dapat dengan mudah diketahui bahwa Overclock berarti “Melewati Clock”. Tapi pengertian secara bahasa ini tidak begitu dimengerti, karena itu perlu diartikan secara istilah. 

Secara bebas Overclock dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan terhadap processor atau komponen lain untuk bekerja di atas spesifikasi yang diberikan oleh pabrik pembuatnya.

Pendapat lain mengenai overclock adalah cara untuk membuat suatu perangkat untuk berjalan di kecepatan yang lebih tinggi daripada ketentuan pembuat perangkat tersebut. Prinsipnya adalah membuat performa lebih tinggi. (Tetapi ini beresiko menyebabkan kestabilan sistem yang berkurang). Overclock biasanya dipraktekkan oleh para pengguna PC untuk "memaksa" peripheral komputer bekerja diatas normal dengan tujuan akhir untuk meningkatkan performa kerja komputernya.


Dalam hal in akan banyak menjumpai kata-kata yang berhubungan dengan Clock, karena itu kita akan sedikit membahas tentang beberapa istilah yang berhubungan dengan Clock ini. Dalam dunia Elektrinika Digital, istilah Clock sangat sering digunakan. Clock berfungsi sebagai TRINGER (Pemicu) Terjadinya suatu aksi di dalam komponen-komponen Elektronika seperti Prosesor, Memori, dan sebagainya. 


Dalam kenyataan Clock ini berupa sinyal listrik yang menyataka logika 0 dan 1, biasanya berupa tegangan 0 V dan 5 V yang berganti-ganti secara terus menerus tanpa henti. Dalam satu detik dapat terjadi jutaan kali Clock, banyaknya Clock yang terjadi dalam waktu satu detik ini dinyatakansebagai Frekuensi Clock, misalnya 200Mhz. 

Pada frekuensi clock 200Mhz berarti dala satu detik terjadi 200 juta clock. Periode (periode = 1 / Frekuensi) dari clock (Waktu Antara Satu Clock Dengan Clock Berikutnya) dikenal dangan nama Sircle Time.
Penjelasan Tentang Pengertian Perjanjian

Penjelasan Tentang Pengertian Perjanjian

Pengertian Perjanjian

Pengertian perjanjian biasanya sering dipakai untuk menunjukan pada pengertian metode atau cara dan sehimpunan atau susunan skema atau tata cara yang berhubungan satu sama lain, yang menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Menjadi satu ataubeberapa tujuan. Atau merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berintraksi untuk mencpai suatu perjanjian dari beberpa sub perjanjian yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran –sasaran dari perjjian dapat tercapai.
            Pengrtian perjanjian adalah peristiwa dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan tau tidak melakukan suatu perbuatan tertentu, biasanya secara tertulis. Para pihak sepakat mengenai hal-hal yang diperjanjikan, berkewajiban untuk menaati dan melaksanakannya, sehingga perjanjian tersebut menimbulkan hubungan hukum yang disebut perikatan. Dengan demikian perjajian dapat menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang membuat perjajian tersebut, karena itu perjanjian yang mereka buat adalah sumber hukum formal, asal perjanjian tersebut adalah perjajian yang sah. Dibawah ini akan dipaparkan mengenai pengertian perjanjian  menurut para ahli sebagai berikut : Black; Henry Compbell, |mengatakan bahwa perjanjian adalah suatu kesepakatan yang diperjajikan diatara dua pihak atau lebih yang dapat menimbulkan memodifikasi atau menghilangkan hubungan hukum”.      
            Selanjutnya menurut Gifis Steven “ dia juga memberikan pengertian perjanjian sebagai suatu perjanjian atau serangkaian dimana hukum memberikan ganti rugi terhadap wansprestasi atas perjanjian tersebut, atau terhadap pelaksanaan perjajian tersebut oleh hukum dianggap sebagai suatu tugas”.
            Akan tetapi KUH perdata memberikan pengertian perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih, vide pasal 1313 KUH perdata. Wiwoho Soedjono, menyebutkan yang dimaksud dengan perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara orang perorang pada satu pihak dengan pihak lain sebagai pengusaha untuk melaksanakan suatu perjajian dengan mendapatkan upah.
Pengertian Self Assessment System

Pengertian Self Assessment System

Pengertian Self Assessment System
Self assessment system merupakan metode yang memberikan tanggungjawab yang besar kepada wajib pajak karena semua proses dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan sendiri oleh wajib pajak.
Adapun pengertian self assessment system menurut Waluyo dan Wirawan B Ilyas dalam bukunya Perpajakan Indonesia adalah sebagai berikut:
“Self Assessment System adalah pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar ”
(2003:18)
Sedangkan Self Assessment System menurut Siti Resmi dalam bukunya Perpajakan adalah sebagai berikut:
Self Assessment System adalah system pemungutan pajak yang memberikan wewenang Wajib Pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak terhutang setiap tahunnya sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku”
                                                                                                        (2003:27)
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan, bahwa Self Assessment System merupakan wewenang, kepercayaan, tanggungjawab untuk wajib pajak menghitung, memperhitunngkan, membayar, dan melaporkan sendiri besar pajak yang harus dibayar setiap tahun sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku.
Tata cara pemungutan pajak dengan menggunakan self assessment system berhasil dengan baik jika masyarakat mempunyai pengetahuan dan disiplin pajak yang tinggi, dimana ciri-ciri self assessment system adalah adanya kepastian hukum, sederhana perhitungaanya, mudah pelaksanaannya, lebih adil dan merata, dan perhitungan pajak dilakukan oleh wajib pajak.
Self assessment system menyebabkan wajib pajak mendapat beban berat karena semua aktivitas pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan oleh wajib pajak sendiri. Wajib pajak harus melaporkan semua informasi yang relevan dalam SPT, menghitung dasar pengenaan pajak, menghitung jumlah pajak terutang, menyetorkan jumlah pajak terutang. Namun pada kenyataannya banyak wajib pajak yang melakukan tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan perpajakan, sehingga wajib akan mendapatkan hukuman ataupun sanksi perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Keberhasilan Komunikasi Bisnis

Keberhasilan Komunikasi Bisnis

Keberhasilan Komunikasi Bisnis
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahamanantara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhioleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat danwaktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasidengan lebih mudah dan jelas.Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akanlebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan jugasekaligus dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill,2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satuciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapatdiumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalamkomunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnyaditentukan beberapa hal :
  1. Persepsi
            Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.

  1. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasidan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasidata yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk  jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenislayanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapatmenyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar danterkadang di daerah yang terpencil (rural area).Ketiga, unjuk kerja (performansi).Performansiyang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapatditingkatkan.

  1. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir.Agar komunikasi yang dilakukan tepatsasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengankerangka pikir komunikan.

  1. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapatdipercaya.Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.

  1. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yangdisampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.

  1. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkandengan komunikan.Pendapat lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
1.      Mampu membuat pesan dipahami.
2.      Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3.      Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan harusmemiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :
1. Empati
2. Pembicara yang sederajat
3. Proyeksi atau menciptakan dampak.

Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan akandapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
a.       Mempercepat Penyelesaian Masalah.
b.      Memperkuat Pengambilan Keputusan.
c.       Meningkatkan Profesionalisme.
d.      Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
e.       Meningkatkan Produktivitas.
f.       Memperkuat hubungan Bisnis.
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.