Model Intuitif
Pengambilan keputusan intuitif adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas perasaan (feeling). Saat ini para ahli berpendapat bahwa penggunaan intuisi untuk mengambil keputusan tidak selamanya tak rasional atau tak-efektif. Terdapat pengakuan dari wirausahawan bahwa analisis rasional dalam kasus-kasus tertentu, mengAndalkan pada intuisi dan ternyata dapat memperbaiki pengambilan keputusan.
Ada sejumlah cara untuk mengkonseptualkan intuisi. Misalnya, beberapa orang menganggapnya suatu bentuk kekuatan ekstrasensori (luar indera) atau indera keenam, dan beberapa meyakini bahwa itu adalah suatu ciri kepribadian yang hanya dimiliki oleh beberapa orang sejak lahir. Untuk maksud kami, kami mendefinisikan pengambilan keputusan intuitif sebagai suatu proses tak sadar yang diciptakan dari dalam pengalarnan yang tersaring. Intuisi ini tidak harus berjalan secara tak bergantung dengan analisis rasional; lebih tepat, keduanya saling melengkapi (komplementer).
Riset mengenai permainan catur memberikan suatu contoh yang sangat baik dari bagaimana intuisi itu bekerja. Pemain catur pemula dan para grandmaster ditunjukkan suatu permainan yang sebenarnya tetapi tidak dikenal-baik dengan seki tar 25 buah di atas papan. Setelah lima atau sepuluh detik, buah-buah itu dising-kirkan dan tiap orang ditanya untuk menyusun-ulang letak buah-buah itu. Secara rata-rata, grandmaster dapat menaruh 23 atau 24 buah dalam kotak yang benar; pemula hanya mampu menaruh 6. Kemudian latihan itu diubah. Kali ini buah-buah itu ditaruh secara acak di atas papan. Sekali lagi, para pemula hanya mencapai enam yang benar, tetapi demikian pula para grandmaster! Latihan kedua memperagakan bahwa para grandmaster tidak mempunyai ingatan yang lebih baik daripada pemula. Apa yang benar dimiliki adalah kemampuan, berdasarkan pengalaman setelah memainkan ribuan partai, untuk mengenali pola-pola dan kelompok buah-buah yang berada di atas papan catur dalam berjalannya permainan.
Studi-studi lebih lanjut menunjukkan bahwa profesional catur dapat memainkan 50 partai atau lebih secara serentak, dimana sering keputusan harus dibuat hanya dalam hitungan detik. dan memperagakan tingkat ketrampilan yang hanya sedang saja lebih rendahnya daripada bila bermain satu partai pada kondisi pertandingan, dimana keputusan-keputusan memakan waktu setengah jam atau lebih. Pengalaman para pakar memungkinkan dia untuk mengenali suatu situasi dan menarik informasi yang telah dipelajari sebelumnya yang terkait dengan situasi itu untuk dengan cepat sampai pada pilihan keputusan. Hasilnya adalah bahwa pengambil keputusan intuitif dapat memutuskan dengan cepat dengan apa yang tampaknya adalah informasi yang sangat terbatas.
Dalam situasi yang bagaimana seorang wirausahawan dapat MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN INTUISI?
Ada delapan kondisi/situasi yang memicu pengambilan keputusan secara intuitif, yaitu apabila:
(1) Ada ketidakpastian dalam tingkat yang tinggi;
(2) Hanya sedikit preseden untuk diikuti;
(3) Variabel-variabel yang terkait kurang dapat diramalkan secara ilmiah
(4) Fakta terbatas;
(5) Fakta tidak jelas menunjukkan jalan untuk dituruti;
(6) Data analitis kurang berguna;
(7) Ada beberapa penyelesaian alternatif yang masuk akal untuk dipilih diantaranya, dengan argumen yang baik untuk masing-masing; dan
(8) Waktu terbatas dan ada tekanan untuk segera diambil keputusan yang tepat.
Adakah suatu model stAndar yang diikuti orang-orang kapan menggunakan intuisi`? Individu-individu tampaknya mengikuti salah satu dari dua pendekatan. Mereka menerapkan intuisi baik pada ujung depan maupun pada ujung belakang proses pengambilan keputusan.
Bila intuisi digunakan pada ujung depan, pengambil keputusan mencoba menghindari menganalisis problem itu secara sistematis, tetapi sebagai gantinya memberikan kebebasan kepada intuisi. Idenya adalah mencoba menimbulkan kemungkinan-kemungkinan yang tak biasa dan pilihan-pilihan baru yang mungkin tidak muncul dari dalam suatu analisis dari data masa lalu atau cara-cara tradisional untuk menyelesaikan urusan. Suatu pendekatan ujung-belakang dalam penggunaan intuisi mengAndalkan pada analisis rasional untuk mengidentifikasi dan memberikan bobot-bobot kepada kriteria keputusan, maupun mengembangkan dan mengevaluasi alternatif-alternatif. Setelah ini dilakukan, pengambil keputusan menghentikan proses analitis untuk "mengendapkan keputusan itu" untuk sehari dua sebelum mengambil pilihan yang terakhir.
Meskipun pengambilan keputusan intuitif telah memperoleh tempat terhormat sejak awal dasawarsa 1980-an, janganlah mengharapkan orang-orang yang menggunakannya teristimewa di Amerika Utara, Inggris Raya, dan budaya-budaya lain dimana analisis rasio nal merupakan cara yang diakui untuk mengambil keputusan mengakui bahwa mereka melakukan demikian. Orang-orang dengan kemampuan intuitif yang kuat biasanya tidak mengatakan kepada rekan-rekan mereka bagaimana mereka sampai pada kesimpulan. Karena analisis rasional dianggap sebagai lebih diinginkan secara sosial, kemampuan intuitif sering tersamar atau tersembunyi. Seperti komentar seorang eksekutif puncak, "kadang orang harus mendAndani suatu keputusan berdasarkan keberanian (gut decision] dalam 'pakaian data' untuk membuatnya dapat diterima baik atau lezat, tetapi stel-halus (fine tuning) ini biasanya setelah keputusan itu menjadi fakta.