Hakikat karya sastra
Sastra berasal dari bahasa Sansekerta: sas yang berarti mengarah-kan, mengajar, memberi petunjuk; serta akhiran tra yang bermakna menunjukkan alat atau sarana. Sastra berarti alat untuk mengajar. Menurut Teeuw dalam kebudayaan Barat terdapat literatur (Inggris), literatur (Jerman), litterature (Perancis). Kesemuanya berasal dari bahasa Latin, litteratura. Litteratura merupakan terjemahan dari grammatika (Yunani). Litteratura dan grammatika berdasarkan kata littera dan gramma yang berarti huruf atau tulisan. Dalam bahasa Jerman terdapat istilah schrifftum dan dichtung. Schrifftum berarti segala suatu yang tertulis. Dichtung berarti tulisan yang bersifat rekaan dan memiliki nilai estetik. Dalam bahasa Belanda terdapat istilah letterkunde (dari litteratura) dan literatuur. Literatuur mencakup kepustakaan atau acuan buku ilmiah. Leterkunde berarti sastra (Teeuw, 1984: 22-23).
Pendapat lain menyatakan bahwa sastra adalah karya dengan medium bahasa dan mengandung unsur keindahan.
Karya sastra dapat dilawankan dengan karya ilmiah. Jika karya ilmiah bersifat monointerpretasi, karya sastra justru sebaliknya, bersifat poliinterpretasi. Artinya, karya sastra dimungkinkan untuk dimaknai secara jamak dan beragam. Jika pilihan kata di dalam karya ilmiah bermakna denotasi, di dalam karya sastra justru dipilih kata-kata yang bermakna konotasi
Genre atau kategori sastra dapat dibedakan menjadi:
1) Puisi
2) Prosa
3) Drama
Ketiga hal tersebut akan diuraikan secara lebih rinci di Postingan selanjutnya..