Persebaran Curah Hujan di Indonesia
Letak Indonesia yang berada di antara 6° LU - 11° LS dan berbentuk kepulauan menyebabkan udaranya banyak mengandung uap air. Hal yang demikian menyebabkan Indonesia memiliki curah hujan yang banyak. Rata-rata curah hujannya lebih dari 2.000 mm per tahun. Persebaran jumlah curah hujan di Indonesia tidak sama, semakin ke timur curah hujan semakin berkurang. Faktor-faktor yang menentukan banyak sedikitnya curah hujan:
1. Letak daerah konvergensi antartropik (DKAT).
2. Arah lereng medan.
3. Arah angin sejajar garis pantai.
4. Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
Posisi Indonesia di antara benua Australia dan benua Asia dengan arah utara selatan dan letak lintangnya menyebabkan tekanan udara antara Asia dan Australia selalu berubah dan menimbulkan angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berganti arah yang berlawanan.
Angin muson yang berasal dari Asia disebut angin muson barat. Angin bertiup pada bulan Oktober-April dan mendatangkan hujan di Indonesia. Sedangkan yang berasal dari Australia disebut angin muson timur. Angin menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau pada bulan April-Oktober.
Wilayah Indonesia terbagi menjadi wilayah hujan, yaitu:
1. Wilayah hujan di atas 3.000 mm/th, meliputi wilayah dataran tinggi Sumatra Barat, Kalimantan Timur, beberapa daerah di Jawa bagian selatan, Pulau Bali, Jawa Timur, Kepulauan Maluku, dan dataran tinggi Irian Jaya.
2. Wilayah curah hujan 2.000-3.000 mm/th, meliputi sebagian Sumatra Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Timur, Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Irian Jaya.
3. Wilayah curah hujan 1.000-2.000 mm/th, meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar dan Merauke.
4. Wilayah curah hujan kurang dari 1.000 mm/th, meliputi daerah padang rumput di Nusa Tenggara, daerah sekitar Kota Palu, dan Luwuk Sulawesi Tengah.