a

Pengertian Membaca dan Membaca Cepat

Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang memiliki fungsi sosial. Keterampilan membaca dibangun oleh kerangka pemahaman aspek kebahasaan yang diperoleh dari aktivitas menyimak. Membaca bertujuan untuk memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan serta keterampilan menangkap ide-ide atau pokok pikiran yang tersirat dalam bahan bacaan.

2.1.1 Pengerian Membaca

Apa yang dimaksud dengan membaca? Untuk mengetahui pendapat di atas dikemukakan pendapat para ahli. Poerwadarmita (1984:171) mengatakan, ”Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti, dapat menulis apa yang tertulis.” Lubis (1988:1) menyatakan ”membaca adalah suatu kegiatan aktif, karena membaca aktif membaca sambil mencari informasi. Sedangkan Nurhadi (1997:14) menyatakan ”Membaca adalah proses yang kompleks dan rumit, mengidentifikasi kemampuan membaca itu adalah kemampuan spesifik.

Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat ditarik simpulan, bahwa membaca adalah suatu kegiatan aktif untuk melihat tulisan dengan maksud mencari informasi.

Keberhasilan dalam membaca, menuntut partisipasi dari sipembaca secara konstruktif dan terus menerus atau secara berkesinambungan membaca atau pun secara sungguh-sungguh dengan aktif mencari informasi dari yang dibacanya dan telah siap mentalnya menghadapi bacaan tersebut maka tidak dapat disangkal lagi bila akan berhasil.

2.1.2 Membaca Cepat

Membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan informasi secara cepat. Membaca cepat merupakan keterampilan membaca yang mengutamakan kemampuan pikiran dalam menafsirkan lambang­-lambang tertulis. Pembaca mengandalkan pikiran untuk menangkap makna sebuah bacaan.

Strategi membaca cepat dilakukan untuk memahami inti sari bacaan, bukan bagian-bagiannya yang kecil-kecil. Oleh karena itu, membaca cepat sepantasnya dilakukan dengan kecepatan tinggi. Kecepatan yang tinggi menyebabkan terjadinya lompatan-lompatan. Harjasujana, dkk. (1985: 74) menyatakan bahwa dalam membaca cepat, seringkali terdapat bagian-bagian yang dilompati. Bagian­-bagian yang dilompati itu tidak esensial atau tidak informatif dan diangap tidak perlu mendapat respon. Bagian-bagian yang sudah diketahui tidak perlu dibaca lagi. Bagian yang perlu dibaca hanyalah kata-kata kunci yaitu kata-kata atau frasa yang jika dihilangkan akan menimbulkan salah paham atau menyebabkan bahan bacaan tidak bisa dipahami.

Membaca cepat merupakan kemampuan yang memerlukan latihan. Orang yang ingin menjadi pembaca cepat harus berlatih secara terus menerus, sehingga membaca cepat akan menjadi miliknya. Standardisasi kecepatan membaca yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur minimal pada setiap jenjang pendidikan. Kusmana (2009:86) sebagai berikut,

Jenjang / Tingkat Pendidikan Kecepatan Membaca :
SD/MI Kelas V : 75 kata per menit
Kelas VI : 150 kata per menit
SMP/MTs Kelas VII : 200 kata per menit
Kelas VIII-IX : 200-250 kata per menit
SMA/MA dan SMK/MAK Kls X : 250 kata per menit
Kls XI : 300 kata per menit
Kls XII : 300-350 kata per menit
Mahasiswa : 350 kata permenit
Mahasiswa Pascasarjana : 400 kata per menit

Membaca cepat mempunyai beberapa macam keuntungan, terutama dalam keadaan seseorang terdesak waktu. Dengan membaca cepat orang dapat meninjau kembali secara cepat materi yang pernah dibacanya. Membaca cepat memberi kesempatan untuk membaca secara lebih luwes. Bagian-bagian bacaan yang sudah sangat dikenal atau dipahami tidak perlu dihiraukan. Perhatian terfokus pada bagian-bagian yang baru atau bagian-bagian yang belum dikuasai. Membaca cepat akan terasa juga manfaatnya pada waktu membaca survei. Dengan membaca cepat orang dapat memperoleh pengetahuan yang luas tentang apa yang dibacanya, sesuai dengan sifat bacaan yang tidak memerlukan pendalaman.


Selanjutnya Harjasujana, dkk (1988:75) mengatakan bahwa :

“ kunci utama membaca cepat ialah melaju terus. Pada waktu mulai berlatih harus diingat bahwa kita harus membiasakan melakukan gerakan mata dan proses berpikir yang diperlakukan dalam membaca cepat. Permulaan latihan membaca cepat, pemahaman isi bacaan tidaklah penting dari upaya untuk menanamkan perlunya membaca cepat. Membaca halaman demi halaman, selama latihan akan tumbuh kesadaran tentang makna berbagai kata kunci, arti yang dapat ditangkap-dari bacaan. Melalui latihan yang ditekuni, kepercayaan akan diri sendiri dan.tingkat pemahaman akan bertambah terus.”
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.