Arti Etika
Bertens (1994) menjelaskan, etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang baik.
Jadi etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat istiadat. Namun demikian masih banyak orang-orang artikan etika dengan definisi yang berbeda.
Kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (1988) mengartikan sebagai berikut:
a) Ilmu tentang baik dan buruknya tentang hak dan kewajiban moral / akhlak
b) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
c) Nilai tentang benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
Bertens memberi arti yang sama dengan yang diatas hanya urutannya yang berbeda, arti pada poin c ditempatkan pada poin a (atau diurutkan pertama), karena lebih mendasar dari pada arti yang pertama (poin a) sehingga menjadi;
a) Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Misal: etika orang Jawa, etika agama Budha
b) Kumpulan asas atau nilai moral. Inilah yang dimaksud dengan kode etik, misal : kode etik Edvokat Indonesia, kode etik notaris Indonesia.
c) Ilmu tentang baik dan buruk. Arti ini sama dengan filsafah moral.
Etika dan Etitut
Etika dan etitut, keduanya mengatur perilaku manusia secara moral artinya memberi norma perilaku manusia, bagaimana seharusnya berbuat atau tidak berbuat. Namun mempunyai perbedaan yang sangat besar.
Empat perbedaan, selain persamaan tadi menurut Bertens (1994) :
Etika | Etitut | ||
a | Menetapkan norma perbuatan, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak, mis : masuk rumah orang lain tanpa izin. Bagaimana cara masuknya bukan soal. | a | Cara melakukan perbuatan, menunjukan cara yag tepat, yang baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan. |
b | Berlaku tidak tergantung pada ada / tidak adanya orang lain, mis : larangan mencuri, selalu berlaku ada orang lain / tidak | b | Hanya berlaku dengan pergaulan, jika tidak ada orang lain hadir, etitut tidak berlaku, mis : makan tanpa baju |
c | Bersifat absolut, tidak dapat ditawar-tawar, mis : jangan membunuh | c | Bersifat relatif yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan, mis : memegang kepala orang lain |
d | Memandang manusia dari segi dalam (batiniah). Orang yang dianggap etis adalah orang-orang yang benar-benar baik, sifatnya tidak munafik | d | Memandang manusia dari segi luar (lahiriah) mis : sopan ternyata hatinya jahat. |