Keanekaragaman Spesies Burung
Pengertian keanekaragaman telah banyak ditulis oleh para ahli, seperti yang ditulis oleh Resosoedarmo dkk. (1993) menyatakan bahwa pengertian keanekaragaman (diversity) spesies adalah jumlah spesies tumbuhan atau hewan yang hidup pada suatu tempat tertentu; kemudian Ewusie (1990) menyatakan bahwa pengertian keanekaragaman berarti keadaan berbeda atau mempunyai berbagai perbedaan dalam bentuk dan sifat; dan Pielou (1975) menyatakan pengertian keanekaragaman adalah suatu keragaman atau perbedaan antara anggota-anggota suatu kelompok..
Secara umum pengertian keanekaragaman dapat merupakan suatu karakteristik yang khas pada tingkat komunitas dari organisasi biologis yang merupakan ekspresi dari struktur komunitas. Keanekaragaman spesies yang tinggi menunjukkan tingginya kompleksitas suatu komunitas sehingga suatu komunitas dengan variasi spesies yang besar memungkinkan besarnya pula interaksi-interaksi spesies. Pada suatu komunitas dengan keanekaragaman spesies yang tinggi akan terdapat interkasi-interkasi yang lebih kompleks, beberapa bentuk interaksi tersebut adalah aliran energi, predasi, kompetisi dan pembagian relung secara proposional. Starr, et al. (1987) juga menjelaskan bahwa keanekaragaman spesies sering dijadikan suatu indikator dari tingkat klimaks ekosistem. Keanekaan juga dapat digunakan untuk menyatakan struktur suatu komunitas, yang berhubungan dengan banyaknya spesies dan jumlah individu tiap spesies sebagai komponen penyusun komunitas.
Keanekaragaman sering diukur dari keanekaan spesies pada suatu ekosistem yang meliputi jumlah spesies yang ada atau kekayaan spesies (species richness) dan kelimpahan relatif spesies yang mengarah pada perataan (evenness) (Krebs, 1989; MacNaughton and Wolf, 1990). Dimana kekayaan spesies dapat dinyatakan dengan nilai perbandingan yang sederhana antara seluruh spesies, kesamaan antara dua sampel dan indeks keanekaan spesies (Odum, 1994), atau dengan cara menghitung jumlah spesies yang ditemukan pada suatu daerah (Krebs, 1989). Keanekaragaman dapat dinyatakan dalam indeks keanekaragaman, jika sebuah komunitas terdiri dari sedikit spesies atau jika hanya sedikit spesies yang mempunyai kelimpahan tinggi, maka keanekaragaman spesies komunitas tersebut rendah (Starr et al., 1987).
Sebuah komunitas disebut mempunyai keanekaragaman spesies tinggi apabila spesies-spesies yang ada seluruhnya atau hampir seluruhnya mempunyai kelimpahan yang sama. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh Heddy dan Kurniati (1994), bahwa keanekaragaman komunitas ditandai oleh banyaknya spesies organisme yang membentuk komunitas tersebut, semakin banyak jumlah spesies semakin tinggi keanekaragamannya. Komunitas dengan keanekaan spesies kecil umum ditemukan pada komunitas yang terdapat pada daerah dengan lingkungan yang ekstrim, sementara keanekaan spesies tinggi terdapat pada daerah dengan lingkungan optimum. Sementara itu MacKinnon (2000); Resosoedarmo, dkk. (1993) menjelaskan bahwa keanekaan spesies bertambah kearah ketinggian yang lebih rendah dan hal serupa dikemukakan oleh Paola (2003) dan DeLong et al. (2005).