a

Jenis Jenis Kalimat

Jenis Kalimat
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Hal itu berarti konstituen untuk setiap kalimat adalah satu subejk dan satu predikat.

Contoh:
(a)    Mereka akan membentuk kelompok belajar.

Kalimat Berpredikat
a)  Kalimat Taktransitif
Kalimat yang tak berobjek dan takberpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek dan predikat. Pada umumnya, urutan katanya adalah subjek-predikat.
Contoh:
(1)  Padinya menguning.

Contoh kalimat lain berketerangan dan berpelengkap:
(1)  Guntur selalu naik sepeda ke sekolah.

b)    Kalimat Ekatransitif
Kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap mempunyai tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat , dan objek. Predikat dalam kelompok verba ekatransitif adalah verba yang digolongkan dalam kelompok verba ekatransitif.
Contoh:
(1)  Pemerintah akan memasok semua kebutuhan Lebaran.

c)    Kalimat Dwitransitif
Verba transitif dalam bahasa Indonesia yang secara semantis mengungkapkan hubungan 3 maujud. Maujud itu maing-maing subjek, objek, dan pelengkap yang dinamakan verba dwitransitif.
Contoh:
(1)  Ida sedang mencarikan adikknya pekerjaan.
(2)  Dia menugaskan pekerjaan itu kepada saya.

d)    Kalimat pasif
          Contoh:
(1)  Tugas itu harus mereka selesaikan.
(2)  Buku itu sudah dibacanya/dia baca.

E)   Kalimat Berpredikat Adjektival
     Contoh:
(1)  Alasan para pengunjuk rasa agak aneh.

(b)  Kalimat Berpredikat Nominal
     Contoh:
(1)  Ini adalah masalah keluarga mereka sendiri.

(c)  Kalimat Berpredikat Numeral
     Contoh:
                   -Uangnya banyak sekali.
(d)  Kalimat Tak lengkap
     Contoh:
(1)  Assalaamu’alaikum.
(2)  Apa kabar?


Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai minimal dau klausa.

Contoh :      (a) Pengurus KUD harus berwibawa, dan tidak sombong.
                          (b) Kami harus pergi sebelum dia datang.
Kalimat majemuk ada dua macam, yakni: Kalimat majamuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
a)    Kalimat majemuk setara
Kalimat majamuk setara adalah kalimat yang memiliki dau klausa atau labeh dan kedudukannya sejajar / sederajat. Konjugtor yang dipakai seperti : dan, lalu, kemudian, tetapi, padahal, sedangkan, atau, baik... maupun ..., tidak ... tetapi..., bukan... melainkan... .
Kalimat majamuk setara ada tiga macam yang pertama setara menambah, setara perlawanan, dan setara memilih.
(1)  Setara Penambahan
Konjugtor yang dipakai adalah dan, kemudian, lalu, serta, sedangkan, padahal, baik... maupun...
Contoh :      
-          Ibu hanya mengangguk – angguk, dan air matanya terus mengalir.
(2)  Setara Perlawanan
Konjugtor yang dipakai adalah tetapi, melainkan, dan namun, tidak / bukan saja, tidak / bukan hanya, tidak / bukan sekedar, jangankan.
Contoh :
-          Jangankan disuruh melawan membantahpun dia tidak berani
(3)  Setara Memilih
             Konjugtor yang dipakai adalah atau.
             Contoh :    
-          Dia harus mengatakan yang benar sesuai dengan keyakinannya, atau berbohong untuk menyenangkan hati orang tuanya.
b)    Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang kedudukannya tidak sejajar. Beberapa macam hubungan sematis pada kalimat majemuk bertingkat seperti berikut.
(1)  Hubungan Waktu
Konjugtor yang dipakai adalah sejak, sedari, sewaktu, ketika, sambil, sementara, tatkala, dll.
Contoh :
(a)  Aku tidak mengarti akan hal itu ketika aku masih anak - anak.
(b)  Setelah dua tahun berpisah, anak itu kembali ke orang tuanya.
(2)  Hubungan Syarat
Konjugtor yang dipakai adalah jika (lau), kalau, asal (kan), apabila, bilamana.
Contoh :
(a)  Jika Anda mau mendengarkannya, saya tentu senang sekali menceritakanya.
(b)  Hatiku bertambah ciut apabila/bilamana aku teringat bahwa akulah yang tertua
(3)  Hubungan Pengandaian
Konjugtor yang dipakai adalah seandainya, andai kata, andaikan, sekiranya, jangan – jangan, kalau – kalau.
Contoh :
(a)  Seandainya para anggota kelompok menerima norma itu, selesailah seluruh permasalahan.
(b)  Sudah dau hari dia tidak masuk jangan – jangan dia sakit.
(4)  Hubungan Tujuan
Konjugtor yang dipakai adalah agar, supaya, untuk, biar.
Contoh :
(a)  Kami pergi biar dia bisa bebas berbuat sesukanya.
(b)  Saya sengaja tinggal di kota kecil agar dapat mengetahui kehidupan disana.
(5)  Hubungan Konsensif
Konjugtor yang dipakai adalah A.L walau (pun), meski (pun), sekalipun.
Contoh :
(a)  Dia akan pergi sekalipun/biarpun kami mencoba menahannya.
(b)  walaupun/meskipun hatinya sangat sedih, dia tidak pernah menangis di hadapanku.
(6)  Hubungan Perbandingan
Konjugtor yang dipakai adalah seperti, bagaikan, laksana, ibarat, sebagaimana
(7)  Hubungan Penyebaban
Konjugtor yang dipakai seperti sebab, karena, akibat, oleh karena.
(8)  Hubungan Hasil
Konjugtor yang digunakan seperti sehingga, sampai, sehingga (sampai),maka.
(9)  Hubungan Alat
Konjugtor yang dipakai adalah dengan dan tanpa.
(10)          Hubungan Komplementasi
Konjugtor yang dipakai adalah bahwa, kalimat langsung.
(11)          Hubungan Perbandingan
Konjugtor yang dipakai lebih/kurang... dari (pada)...
(12)          Hubungan Oktatif
Konjugtor yang dipakai adalah semoga/ moga – moga/ mudah – mudahan.
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.