a

Diagnosa Penyakit Jantung - Latar Belakang

Diagnosa Penyakit Jantung Latar Belakang 
Di beberapa rumah sakit di seluruh dunia, diagnosa penyakit jantung koroner menempati urutan teratas yaitu sekitar 22 % itu dikarenakan di seluruh dunia populasi penyakit jantung naik cepat dan itu merupakan masalah besar, terutama yang terserang adalah orang usia lanjut. Penyakit jantung koroner merupakan sebab kematian terbesar pada populasi usia 65 tahun keatas di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 11,7 juta orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002.
Di Indonesia, kasus PJK semakin sering ditemukan karena pesatnya perubahan gaya hidup. Meski belum ada data epidemiologis pasti, angka kesakitan atau kematiannya terlihat cenderung meningkat. Hasil survey kesehatan nasional tahun 2001 menunjukkan tiga dari 1.000 penduduk Indonesia menderita PJK. Di Indonesia penyakit ini jumlah kejadiannya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Kemudian berdasarkan data pola penyakit di rumah sakit se Jakarta timur tahun 2005 penyakit jantung dan pembuluh darah menempati urutan ketiga. Berdasarkan data laporan rumah sakit se Jakarta timur dari tahun 2004 sebanyak 17.79 %, tahun 2005 sebanyak 20.15 %, tahun 2006 sebanyak 21.39 %, tahun 2007 sebanyak 24.92 % dan tahun 2008 sebanyak 26.85 %. Dari data tersebut selama kurun waktu lima tahun mengalami peningkatan pada kejadian penyakit jantung koroner.
Berdasarkan data bidang rekam medis Rumkit Polpus R.S. Sukanto pada tahun 2009 jumlah kunjungan pasien sebanyak 12.990 kunjungan. Diantaranya jumlah pasien jantung iskemik tahun 2009 sebanyak 2200 pasien.
Angka kesakitan yang tinggi untuk penyakit jantung koroner adalah hal yang mendorong saya untuk meneliti karakteristik dan kebiasaan yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner. Tindakan preventif penting untuk dilakukan. Untuk itu, perlu diketahui oleh kita sebelumnya penyebab dan faktor-faktor resiko yang menyebabkan penyakit tersebut.
Penelitian epidemiologis mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan  pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise dan sebagainya yang dapat dibuktikan oleh penelitian Framingham dan Gotenburg.  Dari penelitian tersebut dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain umur, kelamin, geografis, keadaan sosial, perubahan massa, kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, kebiasaan ,stress serta keturunan. 
 Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang adalah melanjutkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Penelitian yang dilakukan oleh Fazidah A. Siregar, Achsan Harahap, dan Rasmaliah tentang Analisis Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Penderita Rawat Jalan R.S Dokter Pirngadi Medan. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Aryati (2004) tentang Pengaruh Konsumsi Serat dan Antioksidan (vitamin C, vitamin E) terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Pasien Rawat Jalan di BPRSUD Salatiga, dan penelitian Wulandari Dyah Anggraini tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung  Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2009 
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.