Bentuk dan Ukuran Sel Tumbuhan
Ukuran sel berkisar antara 0,2 ยต sampai 200 mm. Volume sel juga bervariasi tergantung ukurannya. Suatu sel yang berfungsi harus mempunyai ukuran minimum yang dapat menyelubungi semua organela dan makromolekul yang diperlukan untuk aktivitas sel. Sebaliknya ukuran maksimum sel tergantung beberapa faktor antara lain hubungan sitoplasmik nukleair, area permukaan dan volume, aktivitas intraseluler dan metabolisme (Brotowidjoyo, 1994). Ukuran bentuk sel mikroskopis dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop ukurannya 10-100 mikro dan sel yang sedang memperbanyak diri diameternya berkisar antara 20-30 mikro. Kebanyakan sel tumbuhan berukuran 0,001 dan 0,1 mikron jadi tergolong koloid. Bentuknya seperti gelondong, cakram, dll (Prihansanti, 2003).
Struktur Sel Tumbuhan
Membran sel merupakan selaput tipis yang disebut juga plasmalema. Membran plasma berfungsi mengatur keluar masuknya materi dan melakukan sikap atau reaksi terhadap perubahan-perubahan lingkungan (Pratiwi, 1997). Membran sel disebut juga membran plasma. Membran sel terdapat disebelah dalam dinding sel. Membran sel tersusun oleh substansi yang hidup, membran sel merupakan membran yang sangat tipis sehingga hanya dapat divisualisasi dengan pembesaran tinggi yang dicapai dengan mikroskop elektron (Kimball, 1998).
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan berupa butir-butir yang mengandung pigmen atau zat warna (Kimball, 1994). Plastida macamnya yaitu kloroplas, leukoplas dan kromoplas (Kleinsmith, 1998).
Nukleus mempunyai fungsi untuk mengatur kehidupan sel. Biasanya terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan (Pratiwi, 1997). Nukleus dipisahkan dari sitoplasma oleh selaput yang lebih tebal daripada membran sel sendiri. Inti mengandung cairan kental daripada sitoplasma yang disebut neukoplasma. Bagian-bagian nucleus terdiri dari karioteka (membran inti), kaliolimfa (cairan inti), nukleolus (anak inti) (Yatim, 1991).
Sentriol merupakan satu kesatuan yang disebut sentrosom. Sentriol berduplikasi untuk membentuk benda basal silia dan flagella (Yatim, 1991). Sentriol berisi mikrotubulus yang terdiri dari Sembilan triplet, terletak di dekat nukleus dan berperan besar dalam pembelahan sel (Kimball, 1994 ).
Peroksisom mirip dengan lisosom, kecuali bahwa enzim-enzim yang terkandung dalam peroksisom memiliki fungsi oksidatif. Peroksisom terlibat dalam deaminasi oksidatif asam amino sebuah reaksi yang rifal bagi konversi protein menjadi senyawa lain. Fungsinya mengkatalis perombakan hydrogen peroksida dan juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan dalam perubahan purin dalam sel (Fried, 2006). Stomata mempunyai arti penting dalam proses respirasi. Stomata akan membuka jika ada oksigen yang masuk. Stomata tersusun atas diferensiasi jaringan. Dalam stomata juga terdapat sel-sel pelindung yang berkaitan erat dalam proses respirasi (Fischberg, 1961).