Belajar merupakan istilah kunci yang vital dalam setiap usaha pendidikan. Dalam pendidikan belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri (Syah, Muhibbin, 2003). Belajar itu membawa perubahan berupa kecakapan baru yang terjadi karena usaha.
Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif. Sedangkan Chaplin membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama berbunyi: belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. rumusan kedua: belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, Muhibbin, 2003:64).
Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif. Sedangkan Chaplin membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama berbunyi: belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. rumusan kedua: belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, Muhibbin, 2003:64).
A. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri. Meliputi dua aspek :
1. Aspek fisiologis
Yang tercakup dalam aspek ini misalnya kondisi jasmani dan fungsi fungsi panca indera. Keadaan jasmani yang segar akan berbeda pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar.
2. Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa seperti tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa.
B. Faktor Eksternal Siswa
Berupa faktor yang berasal dari luar siswa. Terdiri atas dua bagian yakni:
l. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga dan teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orangtua, pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.
2. Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosisal adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadalam cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.