a

Keterampilan Dan Kemampuan Wirausaha

Keterampilan Dan Kemampuan Wirausaha
Di samping keterampilan dan kemampuan, wirausaha juga harus memiliki pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff, John M. Memphil, Jr dan Douglas Cloud (1993:8) ada empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang seimbang agar kewirausahaan berhasil, di antaranya:
(1)     Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun (know-how) sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih. Misalnya, kemampuan dalam bidang teknik produksi dan desain produksi. Ia harus betul-betul mengetahui bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan dan disajikan.
(2)     Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia harus mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya pelanggan dan harga khusus yang belum digarap pesaing.
(3)     Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba/rugi. Ia harus mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan cara menggunakannya.
(4)     Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan per-sonal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antar perusahaan. Ia harus mengetahui hubungan interpersonal secara sehat.

Sedangkan menurut Norman M. Scarborough (1993), kompetensi kewirausahaan yang diperlukan sebagai syarat-syarat bisnis tersebut, meluputi:
(1)    Proaktif, yaitu selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas.
(2)    Berorientasi pada prestasi/kemajuan, cirinya :
·         Selalu mencari peluang
·         Berorientasi pada efisiensi
·         Konsen untuk kerja keras
·         Perencanaan yang sistematis
·         Selalu memonitor (cek and recek)
(3)    Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, cirinya:
·         Selalu penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja.
·         Mengenal tentang betapa penting hubungan bisnis.

Pada umumnya, wirausaha yang memiliki kompetensi-kompetensi tersebut, cenderung berhasil dalam berwirausaha. Oleh karena itu, bekal kewirausahaan yang berupa pengetahuan dan bekal keterampilan kewirausahaan perlu dimiliki. Beberapa bekal pengetahuan yang perlu dimiliki misalnya:
a.    Bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha yang ada disekitarnya.
b.    Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
c.     Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.
d.    Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
e.    Pengetahuan tentang siapa konsumennya.

Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif, pengetahuan keahlian dalam bidang perusahaan yang dilakukan mutlak diperlukan bagi seorang wirausaha. Pengetahuan keahlian dalam bidang perusahaan itu di antaranya pengetahuan tentang pasar dan strategi pemasarannya, pengetahuan tentang konsumen (pelanggan), pengetahuan tentang pesaing, baik yang baru masuk maupun yang sudah ada, pengetahuan tentang pemasok (suplier), pengetahuan tentang cara mendistribusikan barang dan jasa yang dihasilkan, termasuk kemampuan menganalisis dan mendiagnosis pelanggan, mengidentifikasi segmentasi, dan motivasinya. Di samping itu, sangat penting pengetahuan spesifik seperti pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan pembukuan, jadwal produksi, manajemen personalia, manajemen keuangan, pemasaran, dan perencanan.

Bekal pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan bekal keterampilan. Beberapa hasil penelitian terhadap usaha kecil menunjukkan bahwa sebagian besar wirausaha yang berhasil cenderung memiliki tingkat keterampilan khusus yang cukup. Beberapa keterampilan yang perlu dimiliki itu di antaranya:
a.      Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko.
b.      Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
c.      Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
d.      Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan
e.      Keterampilan teknik dalam bidang usaha yang dilakukan.

Pengetahuan, keterampilan, dan kamampuan kewirausahaan itulah yang membentuk kepribadian wirausaha. Menurut Dan Bradstreet (1993), pengusaha kecil harus memiliki kepribadian khusus yaitu penuh pendirian, realistik, penuh harapan, dan penuh komitmen. Modal yang cukup, bisa diperoleh apabila perusahaan mampu mengembangkan hubungan baik dengan lembaga-lembaga keuangan, karena dengan hubungan baik itulah akan menambah kepercayaan dari penyAndang dana. Penggunaan dana tersebut harus efektif agar memperoleh kepercayaan yang terus menerus. Menurut Ronald J. Ebert (2000:117) bahwa efektivitas wirausahawan tergantung pada keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dasar manajemen (Basic Management Skill) tersebut meliput:
(1)     Technical Skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
(2)  Human Relations Skill, yaitu keterampilan untuk memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
(3)   Conceptual Skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, untuk mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat siatuasi luar. Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan menghadapi tantangan.
(4)     Decision Making Skill, yaitu keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahapan utama dalam pengambilan keputusan, yaitu:
(a)  merumuskan masalah, mangumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternatif pemecahannya;
(b)  mengevaluasi setiap alternatif dan memilih alternatif yang terbaik;
(c)  mengimplementasikan alternatif yang terpilih, menindaklanjutinya secara periodik, dan mengevaluasi keefektifan yang telah dipilih tersebut.
(5)     Time Management Skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur waktu seproduktif mungkin.

Kemampuan mengusai persaingan, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam bisnis. Wirausaha harus mengetahui kelemahan dan kekuatan sendiri, dan kekuatan serta kelemahan yang dimiliki persaing. Seperti dikemukakan Dan & Bradstreet (1993): "My best advice for competing successfally is to find your own distinctive niche in the market-place". Seorang wirausaha harus memiliki keunggulan yang merupakan kekuatan bagi dirinya dan harus memperbaiki kelemahan agar menghasilkan keunggulan. Kelemahan dan kekuatan yang kita miliki atau kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pesaing merupakan peluang yang harus digali. Kekutan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan tersebut biasanya tampak dalam berbagai hal, misalnya dalam pelayanan, harga barang, kualitas barang, distribusi, pormosi, dan lain-lain. Variabel-variabel dalam bauran pemasaran (marketing mix) secara strategis pada umumnya bisa dijadikan peluang. Semua informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari pelanggan, karyawan, lingkungan sekitar, distributor, laporan rutin, periklanan, dan pameran dagang.

Jelaslah bahwa kemampuan tertentu mutlak diperlukan bagi seorang wirausaha. Seperti telah dikemukakan dalam Small Busines Development Centre (5-6) bahwa wirausaha yang berhasil ada lima kompetensi yang merupakan fungsi dari kapabilitas yang diperlukan, yaitu technical, marketing, financial, personnel, and management. Wirausaha sebagai manajer dan sekaligus sebagai pemilik perusahaan dalam mencapai keberhasilan usahanya harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap, tujuan, pAndai mencari peluang, dan adaptif dalam menghadapi perubahan. Menurut "Small Business Development Center", bahwa untuk mencapai keberhasilan usaha yang dimiliki sendiri, sangatlah tergantung pada:
(1)     Individual skills and attitudes, yaitu keterampilan dan sikap individual.
(2)     Knowledge of business, yaitu pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan.
(3)     Establishment of goal, yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
(4)     Take advantages of the apportunities, yaitu keunggulan dalam mencari peluang-peluang.
(5)     Adapt to the change, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
(6)     Minimize the threats to business, yaitu kemampuan untuk meminimalkan ancaman terhadap perusahaan.   

Di samping bekal pengetahuan dan keterampilan di atas, pada akhirnya seorang wirausaha harus memiliki perencanaan strategis yaitu suatu proses penentuan tujuan, menetapkan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya perusahaan, misalnya fasilitas, pasar, produk/jasa, dana, dan karyawan. Strategi tersebut sangat penting agar para wirausaha dapat menggunakan sumber daya seoptimal mungkin. Dengan lebih proaktif dalam menghadapi perubahan, dan selalu memotivasi karyawan maka peluang untuk mencapai keberhasilan lebih mudah diwujudkan. Menurut Allan Filley dan Robert W. Price (1991 :1-2) untuk mencapai keberhasilan dalam wirausaha khususnya perusahaan kecil, ada beberapa klasifikasi strategi yang harus dimiliki, meliputi:
(1)     "Craft; firms are prepared by people who are technical specialist.
(2)     Promotion; promotion are typically dominated by their leader and are designed to exploit some kind of innovative advantages.
(3)     Administrative: administrative firm have formal management and are built around neccesary business function".

Menurut Alan C. Filley dan Robert W Pricer (1991:1) bahwa, "… karena perusahaan kecil tergantung pada lingkungan setempat, maka perusahaan tersebut akan berhasil bila lingkungan stabil. Jadi asumsinya lingkungan harus stabil. Oleh sebab itu, pada umumnya perusahaan kecil menggunakan kecakapan khusus atau human skill. Human skill adalah kemampuan untuk bekerja, memahami, dan kemampuan untuk memotivasi orang-orang, baik sebagai individu maupun kelompok. Selanjutnya, conceptual skill merupakan mental ability untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks. Jadi, ability diartikan sebagai kapasitas seseorang (individual) untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu perusahaan. Dalam rumusan yang lebih sederhana, kemampuan berwirausaha bisa dilihat dari keterampilan manajerial. Robert Katz yang dikutip oleh Stephen P. Robbins (1993) mengemukakan tentang management skill, yang meliputi kemampuan technical, human, dan conceptual. Technical skill adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan "craft firm". Human skill adalah kemampuan bersosialisasi, bergaul dan berkomunikasi, dan copceptual skill adalah kemampuan merencanakan, merumuskan, meramalkan, atau memprediksikan.

Dari penjelasan di atas maka keuntungan dan kerugian menjadi seorang wirausahawan adalah:
1.  Keuntungan:
a.    Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri dan mengoptimalkan potensi diri
b.    Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
c.    Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit dan kesempatan kerja.

2.  Kelemahan:
  1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
b.    Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
c.    Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.

Dari beberapa pendapat di ataspun dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal pengatahuan kewirausahaan dan bekal keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuan yang terpenting adalah bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan bekal keterampilan yang perlu dimiliki meliputi keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko, keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah, keterampilan dalam memimpin dan mengelola, keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, serta keterampilan teknis bidang usaha ( Soedarsono Wijandi (1988:29).
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.