PRESENT SUBJUNCTIVES
Present Subjunctives adalah harapan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Ciri-ciri dari Present Subjunctives adalah Kata Kerjanya dalam bentuk “Bare Infinitive”.
Contoh:
- May God bless you!
(Semoga Tuhan memberkatimu) - Have a good time!
(Selamat bersenang-senang) - Long live the President!
(Semoga Presiden panjang umur!)
PAST SUBJUNCTIVES
Past Subjunctives adalah harapan yang tidak terwujud di masa sekarang. Ciri-ciri dari Past Subjunctives adalah Tenses yang digunakan dalam bentuk “Past”.
Kata/Frase yang sering digunakan dalam Past Subjunctives adalah:
- Wish
- If Only
- As if
- As though
- Would rather
- It’s time
Wish
Kata wish berfungsi untuk:
a. Menunjukkan Future Time
Rumus: S + wish + would/could + Verb
Contoh:
- It’s raining. She wishes it would stop.
(Hari sedang hujan. Dia berharap hujan akan berhenti)
Faktanya: Sekarang masih hujan dan belum berhenti - I wish Fatimah could come.
(Saya harap Fatimah bisa datang)
Faktanya: Fatimah tidak bisa datang
b. Menunjukkan Present Time
Rumus: S + wish … + S + Past Verb
Contoh:
- They wish I were there.
(Mereka berharap saya ada di sana)
Faktanya: Saya tidak ada di sana - She wishes I would not come.
(Dia berharap saya tidak akan datang)
Faktanya: Saya akan datang
If Only
If Only yang kita gunakan disini artinya adalah “Seandainya”.
Contoh:
- If only she were not here.
(Seandainya dia tidak ada disini) - If only they could speak English.
(Seandainya mereka bisa berbicara bahasa Inggris)
Would Rather
Selain dapat digunakan untuk menjelaskan “lebih suka”, would rather dapat juga digunakan pada Subjunctives, yang artinya sama, “lebih suka”.
Contoh:
- I would rather you went now.
(Saya lebih suka kamu pergi sekarang) - They would rather I not call them.
(Mereka lebih suka kalau saya tidak menelpon mereka)
As if / As though
As if dan As though mempunyai fungsi dan arti yang sama, yaitu “seolah-olah“.
Contoh:
- Edi talks as if he knew everything.
(Edi berbicara seolah-olah dia tahu segalanya) - They act as though they were the real actors.
(Mereka berakting seolah-olah merekalah aktor yang sebenarnya)
It’s Time
It’s time disini diartikan dengan “Kini saatnya”. Ada 2 pola dari It’s Time, yaitu:
- It’s time + to infinitives
- It’s time + Subjek + Past Form
Contoh:
- It’s time to get up.
(Waktunya bangun) - It’s time to go to the movie.
(Saatnya pergi ke bioskop)
·It’s time you sent the letter.
(Waktunya kamu kirimkan surat itu)
(Waktunya kamu kirimkan surat itu)
- It’s time I went to school.
(Waktunya saya pergi ke sekolah)
PAST PERFECT SUBJUNCTIVES
Past Perfect Subjunctives adalah sebuah ungkapan harapan yang tidak terwujud di masa lampau. Ciri-ciri dari Past Perfect Subjunctives adalah kata kerjanya dalam bentuk Past Perfect.
Contoh:
- I wished they had invited me.
(Saya harap mereka telah mengundang saya)
Faktanya: They didn’t invite me. - You talked as if you had been there.
(Kamu berbicara seolah-olah kamu ada di sana)
Faktanya: You were not there. - They would rather I had called them.
(Mereka lebih suka kalau saya sudah menghubungi mereka)
Faktanya: I didn’t call them. - If only I had rejected him.
(Seandainya saya sudah menolaknya)
Faktanya: I didn’t reject him.
Situasi Tidak Formal
Pada situasi tidak formal, tidak ada aturan main seperti penjelasan di atas.
Contoh:
- She talked as if she was there.
- I wish she is here.
Pokoknya mau formal atau informal, jika kita menggunakan kata-kata seperti wish, as if, as though, would rather, it’s time dan if only, maka sebenarnya kita sudah menggunakan bentuk Subjunctives.