a

Pengertian dan Pendekatan Fonetik

Pengertian dan Pendekatan Fonetik
Pengertian Fonetik
Fonetik adalah studi tentang bunyi-bunyi ujar (Samsuri, 1981:91).
Pendekatan Fonetik
Pendekatan fonetik ada 3 cara yaitu a) auditoris, b) akustis, dan c) artikulatoris.
a)    Auditoris
Auditoris adalah penyelidikan mengenai kemungkinan bunyi-bunyi ditanggapi oleh alat pendengar/telinga ketika bunyi-bunyi bahasa itu dikumandangkan oleh pembicara. Karena cara ini sangat bersifat subjektif, orang yang berkepentingan merasa tidak mantap dan sukar dipertanggungjawabkan sebagai hasil penelitian ilmiah. Di samping itu, buku-buku yang menguraikan mengenai fonetik auditoris Itu sedikit sekali, dan keahlian yang dituntut sebenarnya adalah keahlian dalam ilmu kedokteran
b)    Akustis
Dengan cara pendekatan akustis kita berusaha mempelajari bagaimana arus bunyi yang telah keluar dari rongga mulut atau rongga hidung atau kedua-duanya sipembicara merupakan gelombang-gelombang bunyi ujaran. Penyelidikan cara ini memerlukan pengetahuan ilmu-ilmu pasti karena bunyi-bunyi harus dideskripsikan dengan tanda-tanda angka atau rumus-rumus matematis. Kecuali kurang praktis, tidak semua ahli bahasa dapat menggunakan cara ini dan pada hakikatnya hanya bunyi-bunyi yang berupa gelombang-gelombang di uadara. Untuk itu, bagaimana mengucapkannya tidak dapat dilukiskan, yang dapat dilukiskan mungkin besarnya amplitudu getaran ketika terlepas mula-mula dari pita suara, maka hasil penyelidikan itu masih diragukan dalam terapannya. Selain itu, cara ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.
                        Contoh:
    Apabila kita memetik gitar, maka tali gitas akan bergetar   dan terjadilah bunyi yang dapat kita dengar.
c)    Artikulatoris/Organik
Pendekatan artikulatoris adalah menyelidiki bagaimana   bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan oleh alat-alat (organ) si pembicara (organs of speech).
Cara ketiga ini yang memang mudah, praktis, dan dapat diberikan bukti-bukti datanya sehingga setiap orang dapat menerapkannya. Hampir semua gerakan alat-alat ucap itu dapat kita periksa, dari paru-paru, sekat rongga dada, tenggorokan, lidah, dan sampai bibir. Pekerjaan-pekerjaan alat-alat yang statis hampir semua dapat kita ‘rasakan’.
                          Cara pendekatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.


a.    Proses Penghasilan Bunyi Bahasa
Pada umumnya bunyi dihasilkan dengan menghembuskan udara keluar dari paru-paru melalui rongga mulut dan atau rongga hidung.
Macam-macam alat ucap secara garis besar seperti berikut:
1)    Artikulator ialah alat-alat yang mudah/dapat bergerak (bersifat dinamis), pada umumnya terdapat di bagian lidah dan bibir bawah.
2)    Titik artikulasi ialah alat-alat yang tidak/ sukar bergerak (bersifat statis).
Di samping itu, masih ada lagi yang merupakan keharusan ialah arus udara yang dialirkan keluar dari paru-paru.
Contoh penghasilan bunyi bahasa: 
Dalam  menghasilkan bunyi [c] misalnya dapat kita lihat kerjasama antara ketiga faktor tersebut di atas. Mula-mula udara mengalir dari paru-paru, sementara itu, ujung lidah (apex) bergerak menyentuh langit-langit keras akibatnya udara terhalang. Ujung lidah sebagai artikulator, sedangkan langit-langit keras sebagai titik artikulasi.
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.