Pengelolaan objek dan daya tarik wisata
Tanpa adanya pengelolaan yang baik objek dan daya tarik wisata tidak mungkin dapat memenuhi tuntutan seperti yang dikehendaki oleh kebijaksanaan atau persyaratan-persyaratan di atas.
Di dalam pelaksanaan studi rencana pengembangan suatu objek dan daya tarik wisata, tidak cukup hanya.disiapkan rencana fisik saja akan tetapi harus disertai dengan rencana pengelola dan pelaksana serta hal-hal pendukung lainnya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, objek dan daya tarik wisata masih belum banyak dikenal, sehingga pengunjung belum banyak oleh karena hal tersebut penyediaan biaya operasi sangat diperlukan. Pada umumnya biaya pengelolaan suatu objek wisata tidak cukup apabila hanya didasarkan pada hasil penerimaan dari tiketl karcis (entrance fee) dari pengunjung saja, sebaiknya diusahakan sumber dana lain, seperti penyediaan akomodasi, restoran, souvenirshop, panggung atraksi pergelaran budayal atraksi lainnya dan jenis jenis pariwisata lainnya.
Dengan adanya sumber pembiayaan pasti dan berkelanjutan, maka fungsi objek dan daya tarik wisata akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Cara lain yang dapat ditempuh ialah dengan bekerjasama antara unsur pemerintah , swasta dan masyarakat, hal ini adanya pembagian yang jelas tentang seluruh wewenang dan tanggung jawab pengelolaan diserahkan kepada swasta, sebab pada umumnya hal-hal lain yang dapat menguntungkan saja yang dapat diminati, tanpa memperhatikan hal-hal lain yang menunjang dan menjamin kelancaran kegiatan untuk pemanfaatan objek dan daya tarik wisata kurang mendapat perhatian, sehingga objek dan daya tarik wisata serta lingkungannya dan aksesbilitas ke objek dan daya tarik wisata tersebut kurang terpelihara.
Objek dan daya tarik wisata disamping sebagai aset adalah merupakan daya tarik utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Objek dan daya tarik wisata juga dapat digunakan sebagai wahana informasi, mendidik dan pusat penelitian bagi manusia agar mengenal, mengagumi dan mencintai segala potensi yang ada.
Dari penjelasan-penjelasan tersebut bahwa objek dan daya tarik wisata yang memiliki ciri khas perlu mendapat perhatian secara khusus untuk peningkatan serta pengembangannya dan tetap memperhatikan kelestariannya. Pada pengelolaan objek dan daya tarik wisata kadangkadang memang dihadapkan pada adanya perubahan selera pengunjung/ tingkat pengunjung elastisitasnya cukup tinggi, meninggkatkan persaingan dengan objek dan daya tarik wisata lain sehingga jumlah pengunjung mengalami penurunan.
Dalam menghadapi situasi yang demikian pengelola harus cepat tanggap dan kreatif untuk dapat menyesuaikan produk-produk dengan selera pengunjung, misalnya mengadakan perubahan penyajian dalam pelaksanaan promosi, sehingga objek dan daya tarik wisata tersebut dapat dihidupkan kembali dengan produk baru yang disesuaikan dengan kecenderungan minat calon pengunjung yang dominan pada saat itu. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan mengadakan proses pelaksanaan pemasaran dan pengembangan produk yang dapat menyentuh selera dan keinginan pengunjung (market oriented) tanpa mengorbankan prinsip dasar yang telah ditetapkan.