Evaluasi Otentik Sebagai Ciri Penilaian Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual menuntut evaluasi yang bersifat komprehensif, menyeluruh dan terus menerus, karena dilakukan oleh guru kontekstual sepanjang proses pembelajaran. Setiap saat terjadi perubahan dan perkembangan pada para siswa.
Pembelajaran kontekstual menuntut evaluasi yang bersifat komprehensif, menyeluruh dan terus menerus, karena dilakukan oleh guru kontekstual sepanjang proses pembelajaran. Setiap saat terjadi perubahan dan perkembangan pada para siswa.
Perubahan dan perkembangan bidang atau aspek tertentu mungkin sangat banyak/tinggi, tetapi pada bidang atau aspek lainnya sedikit, sedikit sekali atau bahkan hampir tidak ada. Perubahan atau perkembangan tersebut mungkin berkenaan dengan aspek yang menjadi tujuan atau terumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Evaluasi dilakukan pada waktu para siswa merencanakan sesuatu kegiatan, melaksanakan maupun melaporkan hasil kegiatannya. Evaluasi juga dilakukan pada waktu siswa berdiskusi, mengerjakan tugas, melakukan latihan, percobaan, pengamatan, penelitian, pemecahan masalah, dan penyelesaian soal.
Evaluasi dilakukan pada waktu para siswa merencanakan sesuatu kegiatan, melaksanakan maupun melaporkan hasil kegiatannya. Evaluasi juga dilakukan pada waktu siswa berdiskusi, mengerjakan tugas, melakukan latihan, percobaan, pengamatan, penelitian, pemecahan masalah, dan penyelesaian soal.
Bagaimana siswa melakukan berbagai kegiatan tersebut serta hasil-hasil yang mereka tunjukkan, baik berupa rancangan, makalah, laporan, rangkuman, gambar, model, ataupun hasil pemecahan dan jawaban soal, merupakan wujud dari perkembangan dan kemampuan hasil belajar mereka.
Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan hasil karya merupakan evaluasi otentik, evaluasi kenyataan, karena mengevaluasi apa yang secara nyata dilakukan dan dihasilkan oleh para siswa. Hal ini tidak berarti, bahwa evaluasi dengan menggunakan tes tidak bisa digunakan, karena evaluasi dengan menggunakan tes, mengukur hasil pembelajaran pada akhir periode, akhir semester, tengah semester atau akhir unit. Makin pendek periode waktu pembelajaran yang dievaluasi, maka makin mendekati evaluasi otentik.
Dalam evaluasi hasil pembelajaran, biasanya hanya digunakan tes, berbentuk tes obyektif atau essay, maka dalam evaluasi proses juga digunakan evaluasi perbuatan (pengamatan), lisan, hasil karya dan portfolio. Portfolio merupakan kumpulan dokumen yang disusun secara sistematik dan terarah yang menggambarkan perkembangan atau kemajuan siswa dalam bidang tertentu.
Evaluasi terhadap proses pembelajaran dan hasil karya merupakan evaluasi otentik, evaluasi kenyataan, karena mengevaluasi apa yang secara nyata dilakukan dan dihasilkan oleh para siswa. Hal ini tidak berarti, bahwa evaluasi dengan menggunakan tes tidak bisa digunakan, karena evaluasi dengan menggunakan tes, mengukur hasil pembelajaran pada akhir periode, akhir semester, tengah semester atau akhir unit. Makin pendek periode waktu pembelajaran yang dievaluasi, maka makin mendekati evaluasi otentik.
Dalam evaluasi hasil pembelajaran, biasanya hanya digunakan tes, berbentuk tes obyektif atau essay, maka dalam evaluasi proses juga digunakan evaluasi perbuatan (pengamatan), lisan, hasil karya dan portfolio. Portfolio merupakan kumpulan dokumen yang disusun secara sistematik dan terarah yang menggambarkan perkembangan atau kemajuan siswa dalam bidang tertentu.