Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS) adalah wilayah tampungan air yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Batas wilayah sungai diukur dengan menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain. DAS berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan penyaluran air serta unsur hara dalam sistem sungai. Ada tiga DAS, yaitu:
1. DAS hulu
Ciri-ciri: terdapat di daerah berbukit-bukit, lerengnya curam dan banyak ditemukan jeram, arusnya kencang, tidak ada sedimentasi.
Daerah ini banyak dimanfaatkan untuk area] sayuran, perkebunan, perkebunan, hutan penyangga.
2. DAS bagian tengah
Ciri-ciri: relatif datar, jalur transportasi dan komunikasi mudah, merupakan pusat aktivitas penduduk, perindustrian, dan permukiman. Pada daerah ini arus dan tenaga erosi , berkurang.
Daerah ini dimanfaatkan untuk permukiman dan areal pertanian.
3. DAS bagian hilir
Ciri-ciri: terletak di dekat muara, keadaannya relatif datar, airnya tenang, keruh dan banyak sedimentasi.
Dimanfaatkan untuk permukiman dan perikanan.
Perhitungan banyaknya hujan di DAS dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Isohyet, bila luas DAS lebih besar dari 5.000 km.
b. Thiessen, bila bentuk DAS tidak memanjang dan sempit dengan luas antara 1.000 - 5.000 km
Macam-macam bentuk DAS
1. DAS berbentuk bulu burung
DAS ini mempunyai debit banjir kecil, karena aliran air dari anak-anak sungainya masuk ke sungai induk tidak bersamaan waktunya. Namun bila terjadi banjir akan berlangsung agak lama.
2. DAS berbentuk kipas atau lingkaran
Pola alirannya radial dan sentrifugal, sehingga sering terjadi banjir besar pada pertemuan anak sungai dan induknya.
3. DAS paralel
DAS ini memiliki dua sungai yang alirannya paralel, bila bertemu sering terjadi banjir.