Asalasah ~ Banyak orangtua berpikir tempat tinggal yang bersih merupakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan perkembangan anak-anaknya. Malah terkadang sebagian orangtua jadi 'gila kebersihan' karenanya.
Padahal sebuah studi baru menemukan bahwa lingkungan rumah yang terlalu bersih justru membuat anak-anaknya berisiko terkena alergi kacang yang mematikan. Sebab alergi kacang yang tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pernafasan, termasuk shock anafilaktik fatal yang bisa berujung pada kematian.
Jumlah anak penderita asma di Inggris sendiri diyakini terus meningkat dalam kurun waktu 20 tahun belakangan, terutama pada anak-anak yang orangtuanya berasal dari kalangan menengah ke atas.
Kondisi ini mendorong peneliti menduga bahwa anak-anak yang berlatar belakang kaya ini menikmati gaya hidup bersih secara berlebihan sehingga sistem kekebalan mereka melemah dan bisa dikatakan tak terlalu familiar dengan berbagai jenis kuman yang ada di luaran.
Tak heran ketika nantinya si anak terpapar sumber iritasi baru, termasuk makanan yang tak berbahaya seperti kacang, tubuhnya lebih cenderung untuk memberikan reaksi alergi pada makanan itu.
Temuan itu pun telah dibuktikan dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap 8.306 pasien dengan 776 pasien diantaranya dilaporkan memiliki sejumlah reaksi tertentu terhadap kacang-kacangan.
"Ternyata pendapatan keluarga merupakan faktor yang berkaitan dengan sensitivitas kacang pada anak-anak berusia 1-9 tahun. Dengan kata lain perkembangan sensitivitas anak terhadap kacang-kacangan di usia muda itu ada kaitannya dengan tingkat kemakmuran tapi kondisi ini berbeda jika alergi kacangnya baru terjadi belakangan," terang ketua tim peneliti Dr. Sandy Yip yang juga seorang pakar alergi seperti dikutip dari zeenews, Senin (12/11/2012).
Studi ini juga senada dengan studi sebelumnya yang menyatakan bahwa anak-anak dari keluarga kaya berisiko terserang alergi kacang dua kali lebih banyak ketimbang anak-anak yang kondisi ekonominya lebih rendah.
Padahal sebuah studi baru menemukan bahwa lingkungan rumah yang terlalu bersih justru membuat anak-anaknya berisiko terkena alergi kacang yang mematikan. Sebab alergi kacang yang tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pernafasan, termasuk shock anafilaktik fatal yang bisa berujung pada kematian.
Jumlah anak penderita asma di Inggris sendiri diyakini terus meningkat dalam kurun waktu 20 tahun belakangan, terutama pada anak-anak yang orangtuanya berasal dari kalangan menengah ke atas.
Kondisi ini mendorong peneliti menduga bahwa anak-anak yang berlatar belakang kaya ini menikmati gaya hidup bersih secara berlebihan sehingga sistem kekebalan mereka melemah dan bisa dikatakan tak terlalu familiar dengan berbagai jenis kuman yang ada di luaran.
Tak heran ketika nantinya si anak terpapar sumber iritasi baru, termasuk makanan yang tak berbahaya seperti kacang, tubuhnya lebih cenderung untuk memberikan reaksi alergi pada makanan itu.
Temuan itu pun telah dibuktikan dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap 8.306 pasien dengan 776 pasien diantaranya dilaporkan memiliki sejumlah reaksi tertentu terhadap kacang-kacangan.
"Ternyata pendapatan keluarga merupakan faktor yang berkaitan dengan sensitivitas kacang pada anak-anak berusia 1-9 tahun. Dengan kata lain perkembangan sensitivitas anak terhadap kacang-kacangan di usia muda itu ada kaitannya dengan tingkat kemakmuran tapi kondisi ini berbeda jika alergi kacangnya baru terjadi belakangan," terang ketua tim peneliti Dr. Sandy Yip yang juga seorang pakar alergi seperti dikutip dari zeenews, Senin (12/11/2012).
Studi ini juga senada dengan studi sebelumnya yang menyatakan bahwa anak-anak dari keluarga kaya berisiko terserang alergi kacang dua kali lebih banyak ketimbang anak-anak yang kondisi ekonominya lebih rendah.
Sumber:http://health.detik.com/read/2012/11/12/170757/2089593/1301/anak-orang-kaya-lebih-gampang-kena-alergi-kacang?l992206755