Ada-ada saja kelakuan orang di dunia ini. Belum puas dengan olahraga yang ada, mereka pun membuat olahraga sendiri yang berbeda dengan olahraga lainnya.
Olahraga ini berasal dari Kanada. Berbeda dengan hoki biasanya, hoki ini dimainkan dengan sepeda roda satu.
2. Pria melawan Kuda
Kalau biasanya balapan kuda dilakukan penunggang kuda dengan sesama penunggang kuda, beda halnya dengan olahraga ini. Di Wales, Inggris Raya, penunggang kuda akan melawan pelari yang tidak menggunakan kuda, dan siapa yang mengalahkan penunggang kuda pertama ialah pemenangnya.
3. Menyelam dalam kubangan lumpur
Aturannya adalah setiap orang diharuskan menyelam dalam kubangan lumpur sejauh 60 yard, dan siapa yang mencatatkan waktu tercepat, ialah pemenangnya. Rekor dunia tercepat adalah 1 menit 35 detik dipegang oleh Phillip John asal Inggris.
4. Kejuaraan Suit Batu! Gunting! Kertas!
Walau kedengarannya sepele, namun ternyata suit ini memiliki organisasinya sendiri, yaitu The U. S. Association of Rock Paper Scissors (USARPS) dan sudah menjadi pertandingan liga sejak tahun 2006. Yang menarik adalah atlitnya berbadan besar dan sangar, tapi pertandingannya hanya suit.
5. Lempar Tuna
Festival yang katanya diselenggarakan tiap tahun di Port Lincoln, Australia Selatan ini juga memiliki atraksi lain yang tidak kalah unik, seperti kompetisi kepleset atau balap unta. Namun yang paling menarik adalah kompetisi melempar tuna ini. Layaknya olahraga lempar palu, seorang kontestan harus melemparkan seekor tuna dewasa yang sudah busuk sejauh mungkin untuk memperebutkan hadiah sebesar $7.000.
6. Lempar Orang Cebol
Berasal dari Australia sekitar tahun 80-an, ‘olahraga’ ini menentukan pemenangnya dengan melempar orang cebol yang diberi pakaian khusus sejauh mungkin.
Meski tampaknya menyenangkan, namun olahraga ini sempat dilarang karena dianggap terlalu ofensif dan melecehkan orang cebol. Larangan ini juga diprotes oleh para pendukung olahraga ini, yang berpendapat kalau larangan itu menghalangi rezeki orang cebol.
7. Guling keju (Rolling Cheese)
Aturannya cukup sederhana, peserta hanya berusaha meraih roda berisi keju yang digelindingkan di bukit yang curam. Atraksi ini bertempat di Gloucestershire di bukit Cooper, sebuah lereng yang cukup curam.
Karena atraksi ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan cedera cukup parah pada para pesertanya, maka pemerintah setempat pun sempat melarang diadakannya atraksi ini.
8. Memanggul istri
Olahraga ini berasal dari Finlandia dan terinspirasi dari cerita-cerita sejarah. Suatu legenda di abad 19 menyebutkan bahwa pernah ada orang-orang yang menculik para istri dari desa-desa tetangganya. Ada juga yang menyebutkan untuk membentuk prajurit handal dengan cara memanggul karung yang berat.
Aturannya adalah seorang suami harus memanggul istrinya melewati berbagai medan termasuk lumpur, air, dan halangan-halangan lainnya sejauh 250 meter. Dan yang dipanggul tidak harus istri sahnya, boleh tetangga, keluarga atau siapa saja.
9. Melempar ponsel
Melempar ponsel adalah sebuah olahraga internasional yang dimulai di Finlandia tahun 2000. Penilaian dilakukan berdasarkan jarak terjauh dan teknik melemparkannya. Ponsel yang digunakan bisa bermacam-macam, apa saja asal beratnya lebih dari 220 gram. Tapi ada juga yang mensyaratkan model ponsel tertentu.
Olahraga ini dibagi menjadi 4 kriteria:
- Original: melempar “diatas pundak” dengan yang terjauh sebagai pemenangnya (best of three).
- Gaya Bebas: pesertanya memperoleh poin untuk bagaimana cara melemparnya, estetikanya dan gaya kreatifnya.
- Team original: Setiap tim dengan 3 peserta masing-masing melempar bersama dan penilaiannya digabung.
- Junior: yang ini untuk anak-anak hingga umur 12 tahun.
10. Buzkashi
Asal mula olahraga ini belum jelas, tapi olahraga ini dianggap sebagai olahraga untuk menjaga moral dan semangat pasukan tetap tinggi selama masa perang.
Buzkashi adalah olahraga nasional Afganistan, mirip polo, kecuali dimainkan dengan bangkai seekor anak sapi. Anak sapi atau kambing, dipenggal lehernya dan ditempatkan di suatu lubang di tanah. Para penunggang kuda itu akan berlomba memeperebutkannya, berkuda di sekitar dua tanda dan mengembalikannya ke dalam “lingkaran keadilan”. Pemenangnya adalah yang berhasil memasukkan anak sapi itu ke dalam lingkaran itu, meski akhirnya para penunggang kuda itu keluar dari dua tanda tadi sehingga olahraga ini seperti tidak ada batasnya sampai berakhir.
Olahraga ini hingga kini masih populer di Afganistan (kabarnya Taliban juga mengadakannya meski tidak sering) dan dikatakan merupakan cerminan semangat orang Afganistan juga