Beberapa Wanita ataupun pria suka menggunakan Bra dan Celana dalam yang ketat. Mungkin dirasa lebih nyaman dan siset. tapi ketahuilah ternyata sering menggunakan pakaian dalam ketat memiliki efek samping atau dampak buruk buat kesehatan kita.
Meski tidak terlihat, tapi menggunakan pakaian dalam yang salah bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh. Ini yang bisa terjadi jika seseorang menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Celana dalam dan bra saat ini ditawarkan dengan berbagai model, namun sayangnya tidak semua model pakaian dalam ini baik untuk kesehatan karena beberapa diantaranya justru menimbulkan risiko.
Para ahli mengungkapkan penggunaan celana dalam yang terlalu ketat misalnya bisa memicu risiko cystitis (radang kandung kemih), infeksi jamur serta gangguan kesuburan pada laki-laki.
"Menggunakan celana dalam yang ketat adalah kecerobohan fashion, karena bisa menyebabkan infeksi jamur yang jahat," ujar Dr Geeta Nargurd, konsultan ginekolog dari St George’s University Hospital di London, seperti dikutip Dailymail, Sabtu (21/4/2012).
Dr Nargurd memperingatkan celana ketat gaya apapun terutama yang terbuat dari bahan sintetis membuat udara sulit beredar sehingga memicu kelembaban dan kondisi kulit gatal serta infeksi jamur.
Infeksi ini bisa membuat bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan di kandung kemih atau disebut dengan cystitis. Hal ini karena bakteri berkembang dalam lingkungan hangat dan lembab yang diciptakan oleh celana ketat.
"Celana dalam yang terbuat dari bahan nilon dan sintetis sangat buruk untuk kesehatan, bahkan meski terbuat dari katun tapi jika digunakan terlalu ketat bisa menyebabkan masalah," ungkapnya.
Dr Nargurd menuturkan perempuan dengan kadar estrogen rendah cenderung memiliki risiko infeksi yang sangat tinggi. Hal ini karena jaringan di daerah tersebut perlu estrogen normal untuk membuatnya tetap sehat dan terlindung dari bakteri.
Sedangkan bagi laki-laki, jika celana dalam terlalu ketat bisa menyebabkan kemandulan dan kerusakan testis karena suhu di skrotum akan meningkat dan mempengaruhi produksi sperma.
Hal yang sama juga berlaku dalam hal penggunaan bra yang bisa meningkatkan risiko nyeri atau sakit pada punggung dan juga bahu serta memicu masalah pernapasan, terutama jika memakai bra yang tidak tepat.
"Jika ukuran bra yang digunakan tidak tepat maka berat payudara akan langsung berdampak pada bahu dan menyebar hingga ke punggung," ujar chiropractor, Rachael Lancaster dari Freedom Back Clinics di Leeds.
Lancaster menuturkan bra yang terlalu ketat akan membuat tulang belakang tertarik keluar yang jika dikombinasikan dengan duduk selama berjam-jam bisa menyebabkan postur tubuh yang buruk.
Untuk itu pastikan selalu menggunakan pakaian dalam dengan ukuran yang pas dan jangan terlalu ketat agar tidak menimbulkan penyakit, meskipun jenis atau model seperti itu tengah menjadi tren.
(ver/ir)
Sumber: http://wahw33d.blogspot.com/2012/04/efek-samping-gunakan-pakaian-dalam-yang.html
Celana dalam dan bra saat ini ditawarkan dengan berbagai model, namun sayangnya tidak semua model pakaian dalam ini baik untuk kesehatan karena beberapa diantaranya justru menimbulkan risiko.
Para ahli mengungkapkan penggunaan celana dalam yang terlalu ketat misalnya bisa memicu risiko cystitis (radang kandung kemih), infeksi jamur serta gangguan kesuburan pada laki-laki.
"Menggunakan celana dalam yang ketat adalah kecerobohan fashion, karena bisa menyebabkan infeksi jamur yang jahat," ujar Dr Geeta Nargurd, konsultan ginekolog dari St George’s University Hospital di London, seperti dikutip Dailymail, Sabtu (21/4/2012).
Dr Nargurd memperingatkan celana ketat gaya apapun terutama yang terbuat dari bahan sintetis membuat udara sulit beredar sehingga memicu kelembaban dan kondisi kulit gatal serta infeksi jamur.
Infeksi ini bisa membuat bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan di kandung kemih atau disebut dengan cystitis. Hal ini karena bakteri berkembang dalam lingkungan hangat dan lembab yang diciptakan oleh celana ketat.
"Celana dalam yang terbuat dari bahan nilon dan sintetis sangat buruk untuk kesehatan, bahkan meski terbuat dari katun tapi jika digunakan terlalu ketat bisa menyebabkan masalah," ungkapnya.
Dr Nargurd menuturkan perempuan dengan kadar estrogen rendah cenderung memiliki risiko infeksi yang sangat tinggi. Hal ini karena jaringan di daerah tersebut perlu estrogen normal untuk membuatnya tetap sehat dan terlindung dari bakteri.
Sedangkan bagi laki-laki, jika celana dalam terlalu ketat bisa menyebabkan kemandulan dan kerusakan testis karena suhu di skrotum akan meningkat dan mempengaruhi produksi sperma.
Hal yang sama juga berlaku dalam hal penggunaan bra yang bisa meningkatkan risiko nyeri atau sakit pada punggung dan juga bahu serta memicu masalah pernapasan, terutama jika memakai bra yang tidak tepat.
"Jika ukuran bra yang digunakan tidak tepat maka berat payudara akan langsung berdampak pada bahu dan menyebar hingga ke punggung," ujar chiropractor, Rachael Lancaster dari Freedom Back Clinics di Leeds.
Lancaster menuturkan bra yang terlalu ketat akan membuat tulang belakang tertarik keluar yang jika dikombinasikan dengan duduk selama berjam-jam bisa menyebabkan postur tubuh yang buruk.
Untuk itu pastikan selalu menggunakan pakaian dalam dengan ukuran yang pas dan jangan terlalu ketat agar tidak menimbulkan penyakit, meskipun jenis atau model seperti itu tengah menjadi tren.
(ver/ir)