Oleh: Nikmatul H - Mataku tertuju pada kertas kotak yang tersimpan rapi di meja itu. Kudekatkan diriku ke arahnya. Itu bukan sekedar kertas, melainkan sebuah undangan. Seminggu lalu aku mendapatkannya dari Fani, sahabat baikku. Melihat cover undangan itu, rasanya tak ada niat membukanya. Dan akhirnya kubiarkan tergeletak di meja. Tapi kini kuberanikan diri membacanya. Sebuah undangan pernikahan.
Artikel Menarik Lainnya