Sebuah cerpen romantis sekaligus mengharukan. Ditulis oleh Zhie Chaniago.
Senja Mendung
Rerintikan hujan perlahan merembes di sela-sela batu nisan yang tertancap di atas sebuah gundukan tanah merah kering yang mulai membasah. Sebuah goresan nama “Teguh” masih terukir dengan jelas di atas batu nisan yang telah usang, seorang gadis berpayungkan hitam menangis di sampingnya, lilin-lilin
Senja Mendung
Rerintikan hujan perlahan merembes di sela-sela batu nisan yang tertancap di atas sebuah gundukan tanah merah kering yang mulai membasah. Sebuah goresan nama “Teguh” masih terukir dengan jelas di atas batu nisan yang telah usang, seorang gadis berpayungkan hitam menangis di sampingnya, lilin-lilin