Bisa ditanam dalam pot, bisa juga di taman. Cocok untuk beragam gaya taman populer. Penampilan sikas, ence, zamia, dan dioon sangat unik dan eksotis. Sosok pohonnya gagah dengan karakter sangat kuat. Masih tersisa tampang tanaman purba dari masa jura (Jurassic). Dengan bukti ditemukannya fosil yang tak jauh berbeda morfologinya. Hal itulah yang membuat para pecinta tanaman eksotis menyukai dan memburunya. Kolektor tanaman sikads umumnya sangat fanatik dan jarang berpaling. Anggota ordo sikads (Cycadates) ini biasa menggunakannya untuk pot plant maupun landscape.
Sebagai tanaman tropis, pohon eksotis ini cocok digunakan untuk taman bergaya tropical sampai jungle. Bisa juga untuk taman kering gaya mediteranian hingga dipadukan dengan hard material membentuk taman modern minimatis. Tampang dan sosok yang kokoh dan besar sangat cocok dihadirkan sebagai daya tarik utama. Baik menjadi point of interest maupun menjadi focal point.
Variasi rupa tanaman cukup besar, bahkan dalam satu genus. Sikas dan ence memiliki daun abu-abu sampai biru memikat.Tajuknya juga beragam, ada yang lurus, meliuk, tinggi sampai kuntet. Bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, selera dan tentunya ketersediaan dana. Sebagian sikads masih menjadi tanaman eksklusif dan harganya mahal. Kehadirannya Bering untuk menaikkan gengsi si empunya.
Rata-rata sikads lambat pertumbuhannya, baik daun maupun pembesaran batang.Tetapi diimbangi dengan tingkat keawetan daun yang prima. Dedaunan yang keras dan tebal memang tak akan cepat mengering dan juga tidak mudah rontok. Sehingga tidak mengotori lokasi sekitarnya.
Satu Senti Jutaan Rupiah
Karakter tumbuh sikads membuat pembudidayaannya tidak bisa cepat. Ini membuat harganya tinggi. Apalagi untuk jenis yang tergolong jarang dan masuk kategori tanaman koleksi. Cara menaksir harga agak unik, diameter bonggot jadi patokan. Semakin besar diameter, harganya akan bertambah mahal. Setiap senti bonggol Cycas revolute, misalnya, bisa dihargai kurang dari Rp 10.000.
Sementara Encephatartos lebih mahal. E. ferox misalnya, bisa dibandroL seharga Rp 150.000
- Rp 200.000/cm bonggol. Bahkan E. latrivons bisa dipatok harga lebih dari Rp. 3 juta/cm bonggol. Dioon juga memberlakukan tatacara jual beli serupa. Sementara Zamia tak lagi dihargai berdasar ukuran bonggol. Karena jumlahnya cukup banyak. Keunikan bentuk menjadi patokan harga.
Ada lagi tambahan "aturan dagang" sikads di Tanah Air. Warna biru lebih disukai para pecinta tanaman di Indonesia. Semakin biru warna daun, harganya akan semakin melambung!
Mengenal Sikads
Sikads (Cycads) adalah sebutan umum untuk tanaman dari ordo Cycadales. Sementara Sikas (Cycas) merupakan salah satu dari sekitar 12 genus anggotanya. Juga meliputi genus lain, seperti Encephalartos, Dioon, Zamia, Ceratozamia, Microcycas, Strangeria, Bowenia, Lepidozamia, dan Macrozamia. Total spesiesnya metebihi angka 300, tersebar di Benua Amerika, Asia, Afrika, dan Australia. Paling tidak ada empat spesies menjadi tanaman hias, baik potp(ant maupun landscape yang cukup beken di Indonesia.
Tanaman sikads punya karakter khas, susunan daun meLingkar membentuk mahkota di ujung atas batangnya yang kokoh. Berdaun majemuk berupa tangkai daun, disebut pelepah, terdiri dari banyak helai daun yang tersusun menyerupai format bulu unggas. Helaian daun masing-masing genus punya karakter berbedabeda. Karakter itu hampir serupa sehingga sikads seringkali disamakan dengan palem dan pakupakuan alias pakis (fern).Tak mengherankan kalau sikas Bering disebut sebagai Palem Sagu dan Pakis Haji. Bahkan nama sikas juga diambil dari kata "Kykas" yang dalam bahasa Yunani bermakna pohon palem.
Kemana Berburu?
• Santi Nursery dan wan Hendrayanta Nursery, Flora Alam Sutera Serpong,Tangerang.
• Aneka Flora, Bursa Tanaman Hias BSD City, Serpong.
• Wijaya Nursery, Jln. Anggrek, Citeureup, Bogor.
• Oasis Sentul Nursery, Sentul, Bogor.
• Godongijo Nursery, Serua, Sawangan.
• Istana Alam Nursery, Serua, Sawangan.
• Taman Anggrek Ragunan, Jakarta Timur.
Cara Menanam
Sikas, Ence, Dioon, Zamia, dan kawan-kawan menyukai media tumbuh yang keying, porus, dan mudah tiris. Gunakan campuran media, terutama saat ditanam dalam pot. Saat ditanam langsung di tanah, sebaiknya tanahnya diaduk dulu dengan bahan lain. Bisa menggunakan campuran pasir malang, arang sekam dan pupuk kandang dengan komposisi seimbang.
Adonan sekam bakar, pasir dan cocopeat dengan perbandingan 2:1:1,juga bisa digunakan. Boleh juga menggunakan bahan pasir malang, sekam bakar, akar pakis, dan pupuk kandang (komposisi 2:1:1:1). Atau, campuran tanah merah, pasir dan pupuk kandang dengan komposisi setara. Media tanam disesuaikan dengan lokasi. Jika curah hujan tinggi, sebaiknya menggunakan campuran media dengan porositas tinggi.