a

Perubahan Pedosfer dan Dampaknya

Dinamika Perubahan Pedosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi

Tanah adalah batuan/zat organik yang mengalami pelapukan. Menurut Jooffee dan Marbut, tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural fores) terhadap bahan-bahan alam (natural material) di permukaan bumi. Tubuh alam ini dapat berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mineral maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifatnya dengan bahan induk dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat fisis maupun kehidupan biologisnya. Tanah yang terbentuk di permukaan bumi secara langsung ataupun tidak berkembang dari bahan-bahan mineral batuan. Melalui proses pelapukan, baik secara fisis maupun kimia dibantu oleh pengaruh atmosfer, maka batu-batuan berdisintegrasi menghasilkan bahan induk lepas, dan selanjutnya di bawah pengaruh proses pedogenik berkembang menjadi tanah.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tanah:
1.      Pemanasan matahari.
2.      Pelapukan.
3.      Akar tumbuhan.
4.      Organisme.
5.      Pemadatan dan tekanan sisa-sisa zat organik.
Di samping itu ada 5 faktor pembentuk tanah yaitu:
1.      Iklim (terutama faktor curah hujan dan temperatur).
2.      Jasad hidup (terutama vegetasi memegang peranan yang besar).
3.      Bahan induk (jenis bahan induk menentukan sifat fisika dan kimia tanah).
4.      Topografi (mempengaruhi kondisi drainase dan permukaan air tanah).
5.      Waktu (lama waktu yang dibutuhkan tanah dalam pembentukan horizon tergantung oleh faktor lain seperti iklim, sifat bahan induk, binatang dalam tanah dan topografi).

Jenis-jenis tanah di Indonesia:
1.      Tanah podzolik merah kuning
Terjadi karena pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah. Sifat tanah ini akan basah jika terkena air. Terdapat di pegunungan daerah Nusa Tenggara.
2.      Tanah organosol
Terjadi dari bahan induk organik. Terdapat di daratan Timur Sumatra, pantai Kalimantan bagian barat dan selatan, pantai Irian Jaya bagian barat dan selatan. Tanah organosol yang terdapat di Jawa, pantai barat Sumatra dan pantai Kalimantan mempunyai kan­dungan ursur hara yang tinggi.
3.      Tanah aluvial
Berasal dari endapan lumpur yang dibawa oleh sungai. Tanah ini sangat subur dan baik untuk pertanian. Di Sumatra bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian selatan dan tengah, dan Papua bagian selatan terdapat dataran aluvial yang luas.
4.      Tanah kapur
Tanah ini berasal dari batuan kapur yang terdapat di pegunungan tua. Jenis tanah ini tidak subur. Terdapat di Pegunungan Kendeng (Jawa Tengah), pegunungan Sewu (Yogya­karta).
5.      Tanah vulkanis
Berasal dari pelapukan batu-batuan vulkanis, tanah ini sangat subur. Contoh: tanah tuff di Lampung, Palembang, dan Sumatra Barat.
6.      Tanah pasir
Berasal dari batu pasir yang telah lapuk. Kadar airnya sangat sedikit. Terdapat di pantai barat Sumatra, Jawa Timur, dan Sulawesi.
7.      Tanah humus
Terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Tanah ini sangat subur dan warnanya hitam.
8.      Tanah Laterit
Tanah ini mengandung besi dan aluminium, tidak subur, dan warnanya merah.

Komponen tanah
Tanah terdiri dari beberapa unsur/komponen. Komponen tanah terdiri atas mineral (45%), bahan organik (5%), air (20-30%), dan udara (20-30%). Tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh tekstur tanah, permeabilitas tanah, solum tanah, kemiringan lereng, tingkat erosi, dan penyaluran air.
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama fraksi-fraksi pasir, debu, dan lempung.
Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori­pori tanah, baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Solum tanah adalah ketebalan tanah diukur dari permukaan sampai batuan induk.


Warna tanah
Ikatan senyawa organik yang terdapat dalam tanah menyebabkan kombinasi-kombinasi warna dalam tanah. Adapun asal warna-warna tanah itu antara lain:

Warna tanah
Asal
Kuning
Mineral limonit
Cokelat
Bahan organik asam yang lapuk sebagian
Putih
Mineral silika-kuarsa, kapur, kaolin, bauksit, aluminium, silikat, gypsum, nitrat, garam-garam yang sudah larut serta koloida-koloida organis
Hitam
Bahan organis yang terurai biasanya berhubungan dengan karbon, mag­nesium, nesium, dan belerang
Merah
Mineral hematit atau turgit
Hijau
Oksida besi ferrous
Biru
Mineral lilianit

Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 Contoh Artikel Berita - Template by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.