Di dalam air pasti terdapat bakteri dan protozoa tidak luput juga  minuman yang sering kita minum, namun tenang saja selama masih dalam  batas normal hal itu tidak berbahaya. Sahabat, layakbaca kali ini share  pengetahuan 10 mikroorganisme yang terdapat pada air minum.  Selengkapnya:
 
 
1. Salmonella Enterica
Salmonella adalah suatu genus bakteri yang merupakan penyebab utama  penyakit bawaan makanan di seluruh dunia. Bakteri umumnya ditularkan ke  manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi yang berasal dari  hewan, terutama daging, unggas, telur dan susu.
2. Chaetomium sp
Chaetomium sp. spora tidak terlalu berbahaya, meskipun dalam beberapa  kasus mereka dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai  phaeohyphomycosis. Mereka juga dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang  alergi terhadap spora, dan bahkan yang biasanya hanya terjadi dengan  paparan kronis.
3. Legionella Pneumophila

Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang,  tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni  bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang  berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 26 mg/l. 
Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7°C – 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C – 45°C.
4. Naegleria fowleri

Naegleria fowleri dikenal dengan karakteristik yang disebut  amebaflagellata, yaitu memiliki bentuk ameboiddan flagellata dalam  hidupnya. Siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit (ameboid dan  flagellata) yang motile dan bentuk kista yang non-motile dan resisten.  Trophozoit bentuk ameboid adalah bentuk satu-satunya yang dijumpai pada  manusia.
5. Rhizopus stolonifer

Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina.  Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi  sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang  diperlukan dari substrat. 
Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan  mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium  (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter  lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
6. E. Coli

Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal  hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat.  Nama bakteri ini diambil dari nama seorang bakteriologis yang berasal  dari Germani yaitu THEODOR VON ESCHERICH.
Theodor V.E berhasil melakukan isolasi bakteri ini pertama kali pada  tahun 1885. Ia juga berhasil membuktikan bahwa diare dan gastroenteritis  yang terjadi pada infant, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
7. Copepods

 Copepoda adalah grup crustacea kecil yang dapat ditemui di laut dan  hampir di semua habitat air tawar dan mereka membentuk sumber terbesar  protein di samudra. Banyak spesies adalah plankton, tetapi banyak juga  spesies benthos dan beberapa spesies kontinental dapat hidup di habitat  limno-terestrial dan lainnya di tempat terestrial basah, seperti  rawa-rawa.
8. Rotifers

Rotifers adalah hewan mikroskopis dari divisi Rotifera. Rotifers dapat  ditemukan di berbagai lingkungan dan air tawar. Rotifers juga sering  ditemui pada mosses dan lichens yang tumbuh pada batang pohon dan batu.
Ciri lainnya:
• Merupakan binatang kosmopolitan.
• Banyak terdapat di air tawar
• Dikenal sebagai wheel animacules (binatang beroda).
• Ukuran 40 mikrometer – 2.5 mm, rata- rata 200 mikrometer.
• Hidup soliter, berkoloni, dan sesil.
• Tubuh transparan, warna disebabkan warna saluran pencernaan (hijau, merah, dan coklat).
9. Anabaena sp

Anabaena adalah genus cyanobakteria filamentous atau ganggang  hijau-biru,ditemukan sebagai plankton. Anabaena diketahui berperan dalam  menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan  tanaman tertentu seperti pakupakuan. 
Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan  neurotoxin,yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan  ternak dan hewan peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena telah  digunakan dalam penanaman padi sawah, serta sebagai penyedia pupuk alami  yang efektif.
10. Cryptosporidium

 Cryptosporidium adalah protozoa patogen dari divisi Apicomplexa dan  menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Jenis  Apicomplexan patogen lainnya yaitu parasit Plasmodium (malaria) dan  Toxoplasma (toksoplasmosis). 
Vektor ini mampu menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu host, sehingga  kistanya dikeluarkan bersamaan dengan kotoran dan mampu menular ke host  baru.
Sumber: http://www.layakbaca.com/2013/05/10-bakteri-dan-protozoa-yang-terdapat.html?m=1


 
 
 
 
 
