Pengertian Iklim Organisasi

Pengertian Iklim Organisasi
Menurut Davis (1985: 21) iklim organisasi adalah lingkungan dimana manusia para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. Pengertian ini mengacau pada lingkungan suatu departemen, unit perusahaan yang penting seperti pabrik cabang keseluruhan. Iklim dipengaruhi oleh hampir semua hal yang terjadi dalam organisasi.
Berbeda dengan Donnelly (dalam Hendrawati 2002: 6) iklim organisasi adalah serangkaian sifat lingkungan kerja yang dinilai langsung tidak langsung oleh karyawan yang dianggap menjadi kekuatan utama dalam menmpengaruhi perilaku karyawan.

Sedangkan Kolb (1991: 372) mengatakan iklim organisasi adalah perasaan, pikiran dan apa yang dirasakan oleh anggota organisasi dengan mempelajari reaksi-reaksi atau nilai-nilai dalam sebuah organisasi.
Schultz (1994: 316) mendefinisikan iklim organisasi sebagai apa yang individu persepsikan tentang fungsi organisasi dimana individu itu bekerja.
Litwin dan Stringer (dalam Gordon 1988: 4) menyatakan iklim organisasi adalah suasana keorganisasian yang mengacu pada serangkaian sifat-sifat kekhususan yang dapat di ukur dari lingkungan pekerjaan tersebut, yang dirasakan dan dipahami baik secara langsung maupun tidak langsung oleh karyawan yang hidup dan bekerja dalam lingkungan tersebut.
Lain halnya dengan Gibson (1992: 4) yang memberikan batasan pengertian iklim organisasi sebagai seperangkat perioritas lingkungan kerja yang dipersepsikan pegawai secara langsung atau tidak langsung, yang dianggap sebagai faktor utama dalam mempengaruhi perilaku pegawai.
Steers (dalam Legowo, 1998: 17) mengatakan iklim organisasi adalah sifat­-sifat atau ciri-ciri yang dirasa terdapat dalam lingkungan kerja dan timbul terutama karena kegiatan organisasi yang dilakukan dilakukan dan dianggap mempengaruhi perilaku kemudian.
Menurut Simamora (2001: 81) iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologis, yang menyangkut masalah perasaan, opini, kepercayaan, dan sikap yang dimiliki anggota organisasi terhadap perusahaan.
Iklim organisasi adalah orientasi perseptual umum seseorang terhadap lingkungan sosial kerjanya atau dapat dikatakan sebagai kesan-kesan menyeluruh yang bersifat subyektif dari seseorang tentang organisasinya atau tempat dimana ia bekerja (dalam Lisdayanti, 1995: 21).
Menurut, Davis (1989: 60), iklim organisasi adalah suatu persepsi tentang lingkungan, kepercayaan, nilai dan norma anggota organisasi. Masih menurut Davis (1994: 21) iklim organisasi adalah lingkungan manusia di dalam mana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. Pengertian ini dapat mengacu lingkungan suatu departemen, unit perusahaan yang penting seperti pabrik cabang, atau suatu organisasi secara keseluruhan.
Hellriegel dan Slocum (dalam Jewell, 1998: 374) iklim organisasi adalah konsep penting yang menunjuk pada konsensus dari persepsi para anggota organisasi mengenai bagaimana organisasi dan atau sub sistemnya berurusan dengan anggotanya dan lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan itu, Higgins (1982: 204) mengartikan iklim organisasi sebagai sejumlah tanggapan karyawan yang meliputi pelaksanaan, keinginan pada organisasi kerja dan lingkungan kerja sosial. Seperti faktor-faktor saluran komunikasi, teknik komunikasi dan tingkat partisipasi para bawahan dalam pengambilan keputusan.
Nelson (1999: 533) iklim organisasi adalah sebuah persepsi, perasaan dan berfikir anggota tentang organisasinya. Lain halnya dengan Luthans (1989: 51), iklim organisasi adalah seperangkat perasaan yang berhubungan dengan perlengkapan kerja, sikap anggota organisasi dengan pihak di luar organisasi.
Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa iklim organisasi adalah suatu persepsi dari seseorang atau karyawan tentang organisasi dimana seseorang atau karyawan itu bekerja yang timbul karena kegiatan organisasi yang berpengaruh secara langsung terhadap perilaku karyawan.  Begitu pula dengan perusahaan PT. Mega Marine Pride Pasuruan yang mempunyai komposisi karyawan dari berbagai kelompok. Dengan komposisi yang beragam maka nilai-nilai individu yang ada juga semakin komplek. Hal ini dapat dapat menimbulkan iklim kerja yang kurang menyenangkan apabila perusahaan tidak memahami nilai-nilai dari setiap individu yang terkait di dalam organisasi sehingga mengakibatkan timbulnya ketidak puasan kerja.